JAKARTA - Kekayaan Calon wakil gubenur (cawagub) Nono Sampono senilai Rp11 miliar naik menjadi Rp13 miliar setelah diverifikasi tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nono memastikan, harta yang dimilikinya itu sudah sesuai dengan kenyataan.
"Memang kondisi faktual seperti itu adanya. Saya laporkan apa adanya baik saya, istri dan anak. Laporan awal yang tercatat seluruhnya, total Rp11 miliar sekian menjadi Rp13 miliar sekian. Jadi selisihnya Rp2,4 miliar," kata Nono kepada wartawan di Jakarta, Selasa malam (5/6).
Menurut Nono, selisih nilai itu bukan karena ada aset yang ia sengaja coba sembunyikan. Ia menjelaskan bahwa kenaikan jumlah hartanya itu disesuaikan dengan harga pasarr saat ini.
"Ada perbedaan angka yang sebetulnya tidak di sengaja, karena hanya soal waktu. Misalnya, perhitungan kami membeli perhiasan itu pada waktu yang lalu yang angkanya kalau sekarang sudah berubah. Seperti logam mulia itu harganya sudah berubah," papar Nono.
Purnawirawan Letjen TNI AL ini tercatat memiliki aset tanah di Jonggol, Jawa Barat yang dihibahkan ke Yayasan Nurani Nusantara Sejahtera. Karena proses hibah belum selesai, maka aset tanah tersebut masih dinyatakan sebagai bagian dari laporan kekayaan Nono.
"Saya pikir karena itu akan jadi aset yayasan maka tidak dilaporkan. Tapi menurut KPK, kalau belum diserahkan harus tetap jadi aset pribadi," ujar cawagub yang berpasangan dengan Alex Noerdin ini.
Kekayaan Nono terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan sebesar Rp7,3 miliar, harta bergerak berupa alat transportasi senilai Rp1,4 miliar, surat
berharga Rp150 juta, dan uang tunai serta deposito sebanyak Rp4,9 miliar. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Thaib Anggap DPP Demokrat Tidak Adil
Redaktur : Tim Redaksi