Nonton Film Sayap Sayap Patah, Ganjar Pranowo: Sangat Heroik

Sabtu, 20 Agustus 2022 – 22:33 WIB
Ganjar Pranowo bersama para pemain Sayap Sayap Patah. Foto: dok IG @ganjarpranowo

jpnn.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan film Sayap-Sayap Patah menjadi bukti masih banyak anggota polisi yang berdedikasi tinggi untuk negara dan institusi kepolisian.

Film itu juga bisa menjadi salah satu bahan untuk kampanye deradikalisasi yang gencar dilakukan pemerintah untuk memerangi terorisme.

BACA JUGA: Ganjar Sebut Mengaji Jadi Salah Satu Cara Mempersatukan Anak Bangsa

"Pesannya kita harus menjaga bangsa dan negara, dan betul-betul masih banyak, kok, orang yang berprofesi dan punya dedikasi yang sangat baik kepada institusi. Contohnya mereka-mereka tadi, polisi yang punya dedikasi yang hebat. Mudah-mudahan ini bagian dari kebangkitan," kata Ganjar usai menonton bersama tiga pemeran utama Nicholas Saputra, Ariel Tatum, dan Nugie di bioskop Paragon Mall, Kota Semarang.

Ganjar Pranowo menjelaskan film besutan sutradara Rudi Soedjarwo itu menegangkan dengan latar peristiwa nyata di Mako Brimob pada 2018 lalu.

BACA JUGA: Jadi Anggota Densus 88, Nicholas Saputra Gugup Pegang Senjata

Ganjar juga mengikuti pemberitaan seputar kerusuhan yang menewaskan lima anggota polisi dan seorang napiter itu. 

Oleh karena itu, dia turut terbawa suasana saat menonton film Sayap-Sayap Patah.

BACA JUGA: Adegan Ranjang Bareng Nicholas Saputra Disorot, Ariel Tatum Diminta Begini

"Sangat heroik dan kita bisa mendapatkan cerita dari layar lebar yang mungkin merekonstruksi apa yang terjadi di sana," ujarnya.

Cerita heroik anggota Densus 88 itu, lanjut Ganjar, juga dibumbui dengan drama dan asmara Ipda Adjie (diperankan Nicholas Saputra) dan istrinya Nani (Ariel Tatum).

Pasangan itu mampu memberikan gambaran bagaimana kehidupan keluarga anggota polisi.

Nani yang sedang hamil selalu dihadapkan dengan kecemasan dan ketakutan akan masa depan suaminya.

Sampai pada akhirnya seluruh kecemasan itu menjadi kenyataan karena Ipda Adjie meninggal di Mako Brimob tepat saat kelahiran anak pertamanya.

"Cerita yang heroik ini dibumbui dengan cerita asmara yang selalu membuat orang yang melihat dikoyak-koyak hatinya. Tadi banyak yang meleleh juga, menangis karena si aktor yang berdedikasi sangat tinggi untuk memberantas terorisme harus meninggal dan anaknya lahir pada saat bapaknya dibunuh. Ini yang membuat orang sangat terharu," ungkap Ganjar.

Menurut Ganjar, film Sayap Sayap Patah itu dapat menjadi media pembelajaran yang bagus tentang patriotisme dan deradikalisasi.

Sebab dalam film itu digambarkan ketika seseorang salah jalan bisa bertindak apa pun dan bisa sangat kejam. 

"Mungkin beberapa tokoh bisa diajak menonton bersama pelajar, bersama masyarakat, terus ada diskusi kecil. Saya kira narasumber-narasumber yang kemarin ikut kita di upacara itu bisa juga kita ajak nonton dan berdiskusi. Benarkah seperti itu ceritanya sehingga bisa melengkapi dan imajinasi orang akan makin baik, sempurna," kata Ganjar. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler