Nonton Main Petasan, Balita Terjatuh ke Laut

Hilang 13 Jam, Ditemukan Tewas

Selasa, 21 Agustus 2012 – 17:09 WIB
NUNUKAN – Di saat umat muslim tengah bersuka cita merayakan Hari Raya Idulfitri 1433 H, keluarga Ruslan alias Cambang (36) dan Satria (30) justru harus bersedih dan berduka. Putri keduanya, Ariani yang masih berusia 2 tahun atau balita, ditemukan tewas tenggelam di kawasan Kampung Pukat Sungai Bolong, Minggu (19/8).

Menurut warga sekitar, sebelum kejadian menyedihkan tersebut, Ariani bersama saudara dan beberapa teman sepermainannya sedang menonton kembang api dan petasan. 
“Anaknya hilang setelah salat Magrib. Pasalnya, pada saat berbuka puasa masih ada. Awalnya hanya bapaknya saja yang mencari, tanpa memberitahukan tetangga. Setelah lama mencari tidak ketemu. Usai salat Isya, barulah diketahui para tetangga. Di situlah kita mulai mencari. Hingga pukul 12 malam tidak jumpa. Kita juga sudah lapor sama polisi yang bertugas di dermaga Inhutani dan akhirnya pencarian terus dilakukan hingga menjelang salat Subuh,” kata H. Edi, tetangga korban.

Setelah 13 jam pencarian dilakukan, akhirnya, balita malang tersebut ditemukan tersangkut di tali bentangan rumput laut di wilayah Kampung Pukat (Sungai Bolong) oleh warga. Setelah dinyatakan menghilang pukul 18.00 Wita Sabtu (18/8) lalu, dan ditemukan pukul 11.00 wita, Minggu (19/8).

Menurut Haka, warga Kampung Pukat yang menemukan korban pertama kalinya, jasad korban ditemukan terapung dan tangannya tersangkut ditali. Kala itu, sejumlah warga yang melihat mengira hanya seekor ayam, karena warna baju yang digunakan berwarna merah. Setelah diperhatikan dan diperiksa ternyata mayat manusia.

“Karena kita juga sudah dengar kabar bahwa ada anak hilang, langsung saja kita bawa dan ke rumah duka. Apalagi bapaknya anak ini kita kenal, teman kerja juga,” ungkap Haka yang mengangkat balita malang tersebut menggunakan kendaraan roda dua.

Kedatangan mayat disambut histeris dengan sejumlah warga. Sang ayah langsung menggendong anaknya yang telah kaku dan masih penuh dengan lumpur. Tampak sesekali menciumi anaknya. Akhirnya sejumlah tetangga yang mengetahui telah ditemukan korban tersebut berdatangan untuk memberikan dukungan moril terhadap keluarga.

Usai dimandikan dan disalatkan, jenazah akhirnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanjung. Hingga berita ini dibuat, ayah korban belum dapat ditemui. Pria yang bekerja sebagai buruh bongkar muat barang di dermaga Sungai Bolong ini terlihat masih syok atas kematian putrinya. (*/sam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedagang Ubi Cilembu di Nagreg Direlokasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler