Pemicu dari pindahnya para pedagang ubi cilembu yang berada dijalur kanan jalan Nagreg dikarenakan diberlakukannya jalan searah atau one way, sehingga semua pedagang merugi karena jualannya tidak laku dan mengakibatkan para pedagang harus mempunyai usaha lain selain berejualan ubi.
Menurut informasi yang dihimpun, setelah jalur lingkar nagreg digunakan beberapa tahun yang lalu para pedagang ubi tersebut sempat berdemo, alhasil bupati sebelumnya (obar subarna) menjanjikan kepada warga akan merelokasi dan menempatkan para pedagang ubi agar bisa berjualan.
Ditemui dijalur lingkar nagreg, Koko (53) mengatakan bahwa dirinya bersama pedagang lainnya terpaksa pindah ke jalur lingkar nagreg, karena ditempatkan oleh panitia dengan harapan mereka bisa berjualan seperti sebelum diberlakukannya jalur lingkar nagreg.
"Saat ini kami hanya bisa berharap bisa berjualan kembali dengan normal karena di tempat sebelumnya hampir tidak laku sama sekali," ujar koko.
Yang disesalkan, kata koko, penempatan tempat jualan yang diatur panitia di jalur lingkar nagreg tidak selektif. "Banyak para korban atau pedagang yang berada di jalur kanan nagreg yang terkena imbas dari difungsikannya jalur lingkar nagreg, sebagian tidak mendapatkan tempat jualan, namun banyak juga warga baru yang bisa berjualan dan mendapatkan tempat jualan di jalur lingkar nagreg," sebutnya.
Senada dikatakan Abin, 55, bahwa mulai hari minggu ini dirinya mencoba berjualan dengan memanfaatkan arus balik lebaran. "Meski belum terlihat ada arus balik namun kami mempersiapkan untuk mengahadapi arus balik lebaran, mudah-mudahan saja setelah dipindahkan ke sini di lingkar nagreg tempat jualan kami yang berukuran 3x3 ada perkembangan yang positif," tuturnya.(isl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal Mudik ke Kediri
Redaktur : Tim Redaksi