Nostalgia di Berlin, Jokowi Ajak Pengusaha Jerman ke Indonesia

Senin, 18 April 2016 – 17:36 WIB
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Jerman di Berlin. Foto: Biro Pers Istana

jpnn.com - BERLIN-- Presiden Joko Widodo menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Jerman di Berlin, di sela-sela kunjungan kerja ke Jerman, Senin (18/4). Mengawali sambutannya, Jokowi sapaan presiden, menceritakan pengalamannya di negara itu

"Ich bin ein Kolner", ( Saya orang Kolner),” tutur Jokowi yang langsung disambut dengan senyum para tamu dalam acara itu. Pria asal Solo itu mengaku, sempat beberapa kali datang ke kota di Jerman tersebut selama 20 tahun sebagai pengusaha furniture.

BACA JUGA: Korban Tewas Gempa Ekuador Meningkat Drastis

"Saya sering sekali datang ke Kolner Messe," katanya. Jokowi tidak menceritakan detail pekerjaan yang dilakukannya di Kolner Messe, tapi dari pembicaraan itu ia menekankan keinginan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Jerman.

Jokowi memastikan, di tengah berbagai tantangan ekonomi global, Indonesia menunjukkan ketahanan, bahkan pertumbuhan yang mengejutkan. Di luar perkiraan, GDP Indonesia tumbuh mencapai 5,03 persen di kwartal ke-4 tahun 2015. Sementara itu, berdasarkan data Asian Development Bank, minat untuk investasi di Indonesia saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah.

BACA JUGA: Innalillahi... Presiden ke Eropa, Ratusan Warga Meninggal karena....

"Ini artinya apa? Saya yakin Indonesia telah memiliki perekonomian yang stabil," imbuhnya.

Stabilitas ekonomi Indonesia, menurut Jokowi, bisa dicapai karena pembangunan infrastruktur dan investasi sebagai dua mesin pertumbuhan ekonomi telah menunjukkan hasil dan terobosan yang nyata.

BACA JUGA: Mengharukan, Paus Fransiskus Bawa 12 Pengungsi Muslim ke Vatikan

Ia mencontohkan kerja sama pembangunan jalur kereta cepat Bandung-Jakarta. Dengan adanya kerja sama ini, Tiongkok akan membangun pabrik di Indonesia yang tidak hanya akan memproduksi, tapi juga mengekspor perangkat kereta cepat ke seluruh Asia Tenggara. Jokowi juga memaparkan mengenai kebijakan ekonomi pemerintah yang sebagian inspirasinya diperoleh dari pengalaman negara-negara Eropa dalam mengahadapi krisis ekonomi.

"Saya suka bagaimana kultur Jerman melakukan bisnis, saya juga sama, saya tidak suka terlalu banyak bicara, saya senangnya banyak bekerja," tegasnya. Karena itu, harapan Indonesia sangat tinggi untuk mengajak investor Jerman berinvestasi.

Sebagaimana diketahui, Forum Bisnis Indonesia-Jerman ini mempertemukan investor dan pemerintah kedua negara untuk membicarakan investasi jangka panjang. Kunjungan Presiden RI ke Jerman didampingi dengan 42 delegasi pengusaha Indonesia dari berbagai bidang. Peningkatan kerja sama ekonomi menjadi fokus utama dengan prioritas pada penyelesaian perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa.

Selain memberikan pidato kunci pada Forum Bisnis Indonesia-Jerman, Jokowi juga melakukan beberapa pertemuan dengan sejumlah CEO  perusahaan terkemuka Jerman. Di antaranya, diantaranya Meyer Werf GmbH & Co.KG, Ferrostaal GmbH, Bayer AG, Siemens AG, Daimler AG, Deutsche Bank AG.

Dalam kunjungan ini juga telah ditandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama antara perusahaan Jerman dan Indonesia sebesar USD 845,6 juta. Kesepakatan ini antara lain oleh PT Aneka Tambang dgn Ferrostaal, PT Pelni dengan Meyer Werft, PT Pindad dengan Junggans Microtech, APRIL dengan Inapa dan PT PLN dengan Siemens. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gawat..Abu Sayyaf Butuh Uang Tunai Segera


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler