Novanto: Dialog, Solusi Masalah Kebangsaan

Selasa, 16 Mei 2017 – 21:15 WIB
Ketua DPR Setya Novanto dan Direktur JPG Multimedia Auri Jaya saat berkunjung ke Kantor Jawa Pos, Jakarta, Selasa (16/5). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bersilaturahmi ke Jawa Pos Group (JPG), Selasa (16/5). Novanto didampingi Ketua Fraksi PG di DPR Robert Kardinal, anggota Fraksi PG Roem Kono dan politikus PG Nurul Arifin.

Novanto diterima Direktur JPG Auri Jaya dan jajaran. Perbincangan hangat dan santai mengalir membahas sejumlah persoalan. Mulai dari persoalan media, kebangsaan, hingga isu terhangat yang tengah menjadi perhatian publik Indonesia.

BACA JUGA: Golkar Prioritaskan Pilkada di 4 Daerah Ini

Bagi Novanto, JPG merupakan media yang sudah kerap menjadi tempatnya bersilaturahmi saat melakukan tugas ke daerah. Ini mengingat JPG tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke. "Media yang paling banyak saya kunjungi kalau ke daerah adalah Jawa Pos Group. Sampai hafal saya berapa tingkat gedungnya," kata Novanto santai.

Novanto lantas bercerita soal pentingnya peran media dalam menyukseskan tugas kepartaian maupun kedewanan. "Tanpa dukungan media, partai dan DPR tidak berjalan sempurna," katanya. Peran media akan membantu kewibawaan partai dan DPR supaya tetap terjaga. Salah satunya lewat peranan JPG, yang punya jaringan luas di Indonesia.

BACA JUGA: Novanto Pastikan Tidak Ada Munaslub Golkar

"Kami butuh sekali karena (JPG) grup media paling besar dan memiliki jaringan luas di Indonesia," ujar Novanto.

Mantan Bendahara Umum PG itu juga merespons beragam isu dan persoalan yang tengah melanda bangsa ini. Dia mengatakan, kalau persoalan kebangsaan ini tidak diatasi, maka akan menimbulkan polarisasi. Novanto mengatakan, keterbelahan yang terjadi akibat pilkada DKI Jakarta jangan sampai terjadi di daerah lain di Indonesia. Novanto ingin semua itu dihentikan.

BACA JUGA: Setnov Minta Golkar Sumut Solid Menangkan Jokowi di Pilpres 2019

Menurut dia, pada dasarnya dalam konteks demokrasi pilkada merupakan pertarungan ide dan gagasan."Saya sudah keliling di 34 provinsi di Indonesia. Sekarang harus mulai hati-hati, kalau tidak, kami khawatir suasananya itu dilarikan ke masalah ideologi," ujarnya.

Karenanya politikus asal Nusa Tenggara Timur itu mengajak pondasi kebinekaan dan kemajekuman menjadi konsensus bersama untuk diperhatikan.

"Kami serukan cari jalan keluar atas masalah kebangsaan. Kita cari dialog selesaikan masalah kebangsaan," ungkapnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baca Nih, Pesan Penting Setnov Saat Buka Rapimda Golkar Sumut


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler