jpnn.com, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (Novel) Baswedan akan menjalani operasi mata kirinya di Singapura, 17 Agustus 2017. Sebelumnya, Senin 14 Agustus 2017, Novel akan diperiksa penyidik Polri dalam rangkaian penyelidikan penyiraman air keras.
Novel pun menyampaikan berbagai pesan dan berharap doa sebelum menjalani operasi. Selain itu, Novel juga berharap supaya kasus penyiraman air keras yang menimpanya bisa diungkap kepolisian. Purnawirawan Polri itu berharap agar penanganan kasus-kasus besar termasuk korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), bisa semakin maju.
BACA JUGA: Bos dan Penyidik KPK akan Dampingi Novel Jalani Pemeriksaan di KBRI
Kasus iit sebelumnya juga ditangani Novel. “Harapannya, termasuk penanganan kasus e-KTP yang pernah ditangani Novel semakin maju,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Minggu (13/8).
Dia menyatakan, KPK akan terus berupaya mengungkap aktor-aktor koruptor yang terlibat korupsi yang telah merugikan negara Rp 2,3 triliun lebih ini. Hal ini juga sesuai dengan harapan Novel yang pernah menangani kasus ini sebelumnya. “Supaya bisa mengungkap aktor-aktor utama yang merugikan keuangan negara triliunan rupiah tersebut," katanya.
BACA JUGA: Saksi Kunci e-KTP Meninggal di AS, Konon Akibat Bunuh Diri
Sampai saat ini, KPK baru menetapkan lima tersangka. Dua di antaranya yakni mantan pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto sudah divonis bersalah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Sedangkan tersangka lain yakni pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong akan segera disidang.
Kemudian Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, anggota DPR Fraksi Golkar Markus Nari yang sudah berstatus tersangka masih dalam proses penyidikan. (boy/jpnn)
BACA JUGA: KPK Jerat Ketua DPRD Kota Malang dengan Dua Kasus Sekaligus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkap Korupsi Rp 80 M di Bengkalis, KPK Jerat Dua Tersangka
Redaktur & Reporter : Boy