Kepala Bulog Divre Jatim Rito Angky Pratomo mengatakan sampai bulan ini pengadaan masih terus berlangsung. Saat ini volume pengadaan sudah menyentuh 962.838 ton. Angka itu terus mengalami peningkatan tiap bulan, seperti pada pertengahan Agustus lalu tercatat baru 852 ribu ton.
Diyakini, pengadaan akan terus bertambah hingga mencapai target yang telah ditetapkan awal tahun. Bahkan, ia optimistis pencapaian akan lebih cepat dari target yang ditetapkan. "Kami usahakan November target sebesar 1,036 juta bisa tercapai," katanya Jumat (28/9). dengan demikian, menutup akhir tahun nanti, volume pengadaan bisa melampaui target.
Tingginya pengadaan tahun ini menunjukkan kekeringan tidak berdampak signifikan. Bahkan di beberapa daerah, jumlah pengadaan sudah melebihi prognosa. Di antaranya Bojonegoro, Lamongan dan Surabaya Selatan. Seperti prognosa pengadaan di Bojonegoro tahun ini sebesar 91.338 ton gabah atau setara dengan 74 ribu ton beras.
"Kalaupun terjadi kekeringan di sejumlah daerah, itu memang terjadi tiap tahun, sehingga tidak sampai mempengaruhi pengadaan beras," katanya.
Bila dibandingkan dengan realisasi pengadaan empat tahun terakhir, khususnya 2008, pengadaan tahun ini bakal melampaui. Bulog Divre Jatim mencatat pengadaan tertinggi terjadi pada 2008 dengan jumlah sebesar 975 ribu ton.
Bahkan kalau dibandingkan dengan periode yang sama, yakni pada bulan September, realisasi tahun ini pun relatif lebih besar. September 2008 lalu pengadaan beras tercatat 871.343 ton.
Sementara sampai sekarang stok beras mencapai 526.841 ton. Stok tersebut dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan setidaknya sampai sepuluh bulan ke depan. Bahkan bukan tidak mungkin kalau bisa mencukupi untuk waktu lebih lama lagi. Karena, jumlah tersebut belum ditambah dengan tambahan pada tiga bulan terakhir tahun ini. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OECD : Indonesia Jangan Obral Insentif Pajak
Redaktur : Tim Redaksi