NSA Sadap Ratusan Juta Alamat Internet

Rabu, 16 Oktober 2013 – 13:25 WIB

jpnn.com - MOSKOW - Belum lama ini buronan utama Amerika Edward Snowden melansir jika badan intelijen AS dan Inggris berhasil memecahkan teknologi yang digunakan untuk mengenkripsi atau melindungi layanan internet seperti online banking, data medis dan email.

Kini Snowden kembali membuka sebuah dokumen rahasia tentang ulah Badan Keamanan Nasional AS (NSA) tersebut yang mengumpulkan 250 juta alamat internet setiap tahunnya. Pengumpulan tersebut, dari alamat email Amerika Serikat maupun di luar negeri serta akun pesan kilat. Semua dokumen dipaparkan dalam sebuah laporan yang dirilis ke Koran The Washington Post.

BACA JUGA: Polisi Malaysia Tembaki WNI, SBY Diminta tak Membisu

Menurut usatoday (15/10), dengan menyelidiki secara seksama daftar alamat itu maka NSA bisa menemukan hubungan tersembunyi dari orang-orang yang menjadi perhatian mereka.

Dalam satu hari tahun lalu, misalnya, NSA menghimpun 444.743 alamat dari Yahoo, 105.068 dari Hotmail, 82.857 dari Facebook, serta 33.697 dari Gmail. Sementara sekitar 22.881 alamat diambil dari berbagai pemberi jasa internet lainnya.

BACA JUGA: KPK Periksa Nazaruddin dan Neneng Sri Wahyuni

Dokumen ini merupakan bagian dari sejumlah dokumen rahasia yang dibocorkan Edward Snowden, yang pernah bekerja untuk pemerintah Amerika Serikat. Snowden sendiri kini mendapat suaka dari pemerintah Rusia.

Pengumpulan data tentang alamat internet itu berlangsung di luar Amerika Serikat dan dilakukan ketika pengguna masuk ke emailnya atau saat mengirim pesan dan menyesuaikan alamat untuk layanan atau aplilasi berbeda.

BACA JUGA: Lagi, Polisi Batal Periksa Dul

Menurut dokumen yang dibocorkan tersebut, informasi alamat dilakukan sedikitnya di 18 titik akses yang dikendalikan perusahaan telekomunikasi di luar AS. Namun, perusahaan-perusahaan layanan internet yang terlibat mengatakan tidak memberikan akses langsung kepada NSA.

Nah, karena komunikasi dari AS juga bisa mengalir ke luar negeri maka daftar alamat dari warga AS juga bisa masuk dalam titik akses internasional tersebut, yang dikenal sebagai Signals Intelligence Activity Designators (Sigads).

Kenyataan ini menjadi penting karena Presiden Barack Obama sebelumnya mengatakan warga AS tidak masuk dalam sasaran pemantauan keamanan.

Alamat internet biasanya terdiri dari nama dan alamat email namun juga bisa berisi nomor telepon, alamat rumah, serta informasi bisnis maupun keluarga. Banyak layanan internet yang secara otomatis menyusun daftar alamat kontak tujuan begitu sebuah email dikirim.

Menanggapi berita ini, Yahoo mengatakan akan mengenkripsi komunikasi email mulai tahun depan sementara Facebook menyerukan transparansi lebih besar dalam pengumpulan data dan Microsot menyatakan pengungkapan terbaru ini meningkatkan 'keprihatinan yang serius'. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkap Transaksi Calon Kapolri, PPATK Minta Rapat Tertutup dengan DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler