jpnn.com, JAKARTA - Ketua NU Care-LAZISNU M Wahib Emha mengatakan program Nusantara Berkurban menyasar wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), wilayah zona merah Covid-19, wilayah terdampak bencana hingga masyarakat terdampak konflik di Palestina yang mengungsi di Kamp Talbiyah, wilayah Amman.
“Iduladha adalah momentum mendekatkan diri kepada Allah dengan turut berbagi dan peduli. Apalagi saat negara mengalami persoalan genting akibat pandemi yang juga berdampak pada kehidupan masyarakat,” kata Wahid di Jakarta, Kamis (22/7).
BACA JUGA: Kiai Maman Blusukan Membagikan Daging Kurban kepada Warga Terdampak Covid-19
Menurut Wahid, NU Care berupaya hadir menemani masyarakat. Salah satu caranya dengan memberikan daging kurban kepada para duafa, masyarakat rentan, difabel, warga terdampak bencana, pasien isolasi mandiri, petugas pemulasaraan dan penggali kubur jenazah Covid-19. Selain itu, tenaga kesehatan hingga masyarakat terdampak konflik di Palestina.
“Semoga Program Nusantara Berkurban menjadi pelipur lara dan membantu bagi masyarakat yang menerima,” kata Wahib.
BACA JUGA: Benarkah Mengolah Daging Kurban Dengan Cara Dibakar Jauh Lebih Sehat?
Program Nusantara Berkurban tahun ini, berfokus pada penghimpunan hewan kurban secara daring (online). Hal ini dikarenakan adanya pandemi yang sampai ini belum berakhir dan tentunya demi kemudahan bersama dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ada.
Salah satu jargon yang acap kali didengungkan yakni #QurbanMudah bukan #QurbanMurah yang dimaksudkan bahwa proses pembelian hewan kurban dapat dilaksanakan dengan mudah melalui kurban digital dengan tidak mengurangi esensi berkurban menggunakan hewan kurban berkualitas dan sesuai syariat.
Untuk diketahui, NU Care-LAZISNU konsisten dengan tema ‘Solidaritas Tanpa Batas’ seperti tahun sebelumnya.
Tema ini salah satunya direalisasikan dalam Program Nusantara Berkurban, yang juga sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk #BangkitBersama membantu sesama dengan tanpa memandang ras, suku, negara dan golongan.
Abdur Rouf selaku Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU, mengamini terkait kurban online tersebut.
“Tahun ini kami mengoptimalkan penghimpunan secara digital guna mengurangi interaksi offline yang terlalu berisiko seperti optimalisasi platform NUcare.id yang merupakan website resmi kami, dan berbagai marketplace serta aplikasi yang merupakan mitra-mitra terbaik kami sebagai salah satu cara kurban mudah. Selain itu harga hewan kurban juga turut melonjak akibat para peternak yang turut terdampak pandemi,” ujar Rouf.
Pada tahun sebelumnya, NU Care-LAZISNU dalam kampanye kurban ‘Setop Kresek, Use Besek’, tetap konsisten dalam penggunaan besek sebagai pengganti kresek untuk pembagian hewan kurbannya kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, sesuai dengan hasil Munas Konbes NU 2019 lalu terkait Kampanye Bebas Plastik, NU Care-LAZISNU turut andil dengan menggunakan besek sebagai pengganti kresek, terutama di momentum Iduladha. Sebab, dalam pendistribusian daging kurban, penggunaan kresek meningkat,” ungkap Ketua Panitia Nusantara Berqurban 2021 Salman Alhakimi.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich