NU Tak Berpolitik Praktis, Nahdiyin Harus Gunakan Nurani

Kamis, 19 Oktober 2017 – 23:39 WIB
Nahdatul Ulama. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah mengingatkan warga nahdiyin akan hasil muktamar ke-27 organisasi yang didirikan KH Hasyim Asy’ari itu. Berdasar Muktamar ke-27 di Situbondo paa 1983, maka NU kembali ke khitah sehingga tidak berpolitik praktis.

Kiai Mutawakkil menyatakan itu menyusul dua kader NU yang bakal bersaing pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018, yakni Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa. Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo itu mengatakan, dukungan para kiai baik struktural ataupun nonstruktural NU kepada calon gubernur adalah sikap pribadi dan bukan keputusan organisasi.

BACA JUGA: PPP Lebih Sreg ke Khofifah ketimbang Gus Ipul, Nih Alasannya

Karena itu Kiai Mtawakkil menganjurkan kepada warga nahdiyin agar menggunakan nurani. "Ini berkaitan dengan komitmen keagamaan dan kaidah fikih yang mengutamakan kemaslahatan bagi umat," ujar Kiai Mutawakkil, Kamis (19/10).

Lebih lanjut KH Mutawakkil mengatakan, para kiai memang sudah lama mempersiapkan dan mengader Gus Ipul agar menjadi gubernur. Menurutnya, pemilihan gubernur tahun depan memang menjadi peluang terbaik bagi Gus Ipul untuk menjadi gubernur Jatim.

BACA JUGA: Pak Anas Nyekar ke Makam Bung Karno

"Tahun ini adalah peluang terbaik. Kalau dilepas susah mendapatkan peluang seperti ini lagi," ujarnya.

Kiai Mutawakkil menambahkan, para kiai di Jatim sebelum memutuskan mendukung Gus Ipul sudah menggelar pertemuan terlebih dahulu di sejumlah pondok pesantren. Pertemuan terakhir dilakukan Ponpes Bumi Sholawat Lebo Sidoarjo yang melibatkan ribuan kiai di Jatim.
 
"Itu keputusan kiai, bukan NU secara organisasi," bebernya.

BACA JUGA: PKS Munculkan Pasangan Alternatif di Pilgub Jatim

Karena itu dia mengingatkan kepada seluruh ketua, pengurus harian serta badan otonom (banom) NU yang terlibat menjadi anggota tim sukses calon gubernur baik Gus Ipul maupun Khofifah supaya nonaktif. Sebab, hal itu juga demi etika.

Seruan Kiai Mutawakkil itu juga kepada Gus Ipul dan Khofifah. Sebab, Gus Ipul saat ini merupakan ketua PBNU, sedangkan Khofifah memimpin Muslimat NU.

"Gus Ipul masuk jajaran pengurus harian PBNU secara etika sebaiknya nonaktif. Begitu juga dengan Bu Khofifah selaku ketum PP Muslimat NU lebih etis kalau nonaktif supaya tidak timbul kesan memanfaatkan jabatan di organisasi NU dan Banom NU‎,” cetusnya.(ysa/rmo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagaimana Kalau AHY Dampingi Bu Khofifah di Pilgub Jatim?


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler