jpnn.com - JAKARTA -- Politisi Partai Golkar Nudirman Munir menilai, saat ini partainya di tengah kebimbangan besar. Sebab, sampai saat ini partainya belum memutuskan untuk berkoalisi dengan partai lain, padahal PG juga tak bisa mengusung capres sendiri.
"Posisi Partai Golkar seperti gadis cantik, cuma sombong. Mau jadi perawan tua atau bagaimana, kelihatannya mau jadi perawan tua," kata Nudirman dalam diskusi bertajuk "Kemana Golkar akan Berlabuh", Jumat (16/5), di Jakarta.
BACA JUGA: Pemenang Konvensi Tak Dapat Selamat dari SBY
Dia menegaskan, ada masanya PG tak harus memilih kader untuk menjadi capres. PG juga punya pengalaman mengusung capres partai lain.
Seperti di era kepemimpinan Akbar Tanjung yang mengusung Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi sebagai capres dan cawapres.
BACA JUGA: Demokrat Tidak Mau Jadi Penonton di Pilpres
Nah, ia mengatakan mengapa PG tak seberani itu lagi sekarang. Misalnya, mengusung Abraham Samad yang saat ini sebagai Ketua Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi capres.
Selain itu, juga bisa mengusulkan sejumlah tokoh PG menjadi cawapres, termasuk untuk partai lain.
"Kalau hitung-hitungan seperti ini dilakukan Partai Golkar akan tambah menarik. Selama ini Partai Golkar terlalu percaya diri," paparnya.
BACA JUGA: Anak Disangka Korupsi, Syarief Hasan Pasrah
Dia pun menyatakan bahwa PG terlalu cepat mengusung capres. Tak lain adalah Aburizal Bakrie yang diusung sejak dua tahun sebelum pileg.
"Sayangnya terlalu cepat. Masih dua tahun sebelum pemilu Partai Golkar sudah mencalonkan capres (Ical)," katanya.
Akibatnya, kata Nudirman, sang capres banyak sekali "digergaji" dari kiri, kanan, atas maupun bawah. Sang capres pun jadi kewalahan. Begitu juga dengan partai.
Kondisi ini mau tidak mau membuat pimpinan PG berpikir ulang sehingga mencetuskan mempercepat Rapat Pimpinan Nasional. "Biasanya Oktober, ini besok kalau tidak salah," katanya.
Dia mengaku belum tahu apakah dalam rapimnas ini masih tetap akan mencalonkan Ical sebagai capres. Ia sendiri berharap rapimnas tetap mencalonkan Ical sebagai capres.
"Tapi mengingat kita tidak mencapai 20 persen, perlu partai lain untuk berkoalisi agar kita bisa jadi (mengusung Ical) capres," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... CT Akan Manfaatkan Pesawat Pribadi untuk Tugas Menteri
Redaktur : Tim Redaksi