Nuh Dukung KPK Garap Unimed

Kamis, 02 Agustus 2012 – 08:06 WIB

JAKARTA - Niat Mendikbud Mohammad Nuh untuk membersihkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari segala bentuk penyelewengan anggaran, tampaknya serius. Buktinya, begitu dimintai tanggapan mengenai kedatangan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Universitas Negeri Medan (Unimed) beberapa waktu lalu, mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu langsung menyatakan dukungannya.

Nuh tegas menyatakan mendukung langkah KPK memulai pengusutan berdasar laporan mahasiswa mengenai adanya sejumlah proyek di Unimed yang diindikasikan terjadi penyelewengan hingga mengarah ke dugaan tindak pidana korupsi.

"Saya juga tidak akan melarang jika KPK mengobok-obok PTN yang mana di bawah kewenangan kementrian. Silakan saja," ungkap Nuh saat ditanya JPNN kemarin.

Ditegaskan, dirinya selalu mendukung langkah-langkah aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya untuk membasmi korupsi. Bahkan, jika ada dugaan kasus yang diusut menyeret nama-nama tertentu, yang saat ini menduduki jabatan penting di kemendikbud, Nuh menyatakan juga tidak akan menghalang-halangi.

"Kalau pun memang dugaan korupsi itu ada di jaman kepemimpinan rektor sebelumnya yang saat ini menjadi pejabat di kemendikbud, saya terserah saja," kata menteri asal Jawa Timur itu.

"Silakan jika memang harus diperiksa, saya tidak pernah menutup-nutupi atau melarang," imbuhnya lagi.

Pernyataan Nuh itu terkait dengan pernyataan Pembantu Rektor (Purek) II Unimed, Khairul Azmi, yang mengatakan bahwa perencanaan sejumlah proyek yang mulai ditelisik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, sudah sudah sejak 2010 saat Unimed masih dipimpin Rektor yang lama.

"Rektor Ibnu Hajar baru menjabat Mei 2011. Dan perencanaan ini sudah sejak 2010 lalu saat masih rektor lama (Syawal Gultom, Red),” ungkap Khairul Azmi seperti diberitakan koran ini, Jumat (27/7). Khairul berulang kali menyebut, persoalan tersebut dimainkan oleh orang yang hanya berlandaskan kepentingan semata.

Juga sudah diberitakan, Mantan Rektor Unimed Syawal Gultom merasa tidak sreg dirinya dikait-kaitkan dengan perkara dugaan penyelewengan proyek senilai Rp139 miliar lebih di kampus yang pernah dipimpinnya itu. "Tanya ke Pak Khairul saja lah," ujar Syawal saat dihubungi JPNN 28 Juli 2012.

Benar perencanaan sejumlah proyek itu sudah sejak 2010? Lagi-lagi, Syawal enggan memberikan tanggapan. "Ya tanya ke Pak Khairul saja karena dia yang ngomong. Tanya ke yang ngomong saja ya," kilah Syawal, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Mutu Pendidikan dan Peningkatan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP) Kemendikbud itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, tim KPK datang ke Unimed untuk menindaklanjuti laporan mahasiswa yang adanya sejumlah proyek di Unimed yang diindikasikan terjadi penyelewengan hingga mengarah ke dugaan tindak pidana korupsi. Khairul Azmi membenarkan adanya kedatangan tiga orang dari KPK tersebut.

Dia sebutkan, ada lima orang yang dimintai klarifikasi oleh penyelidik KPK. Namun dia katakan, dirinya dan Rektor Unimed Ibnu Hajar tidak dimintai klarifikasi oleh KPK. (sam/cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompolnas Desak Kapolri Nonaktifkan Jenderal Nakal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler