:vid="7996"
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat perihal pemunduran jadwal Ujian Nasional (UN).
Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu mengatakan ia pun sebenarnya berat hati menggeser jadwal UN di 11 Provinsi yang masuk Wilayah Indonesia Tengah.
"Dengan berat hati. Saya juga sangat sedih dan meminta maaf terutama kepada orang tua dan murid di Indonesia Tengah. Sekali lagi, saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata Nuh kepada wartawan di SMA N 3 Setia Budi Jakarta saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) UN, Senin (15/4).
11 Provinsi yang UN-nya diundur masing-masing, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 17 Juni 1959 itu mengakui, pemunduran jadwal UN baru kali ini yang terjadi. Kata dia, pergeseran jadwal ini terpaksa dilakukan karena persoalan teknis.
Nuh menjelaskan dari enam kontraktor pemenang tender yang mencetak soal UN di 11 provinsi, ada satu yang bermasalah. " Ada enam percetakan, satu yang belum bisa menyelesaikan sesuai jadwal," katanya.
Meski mengaku kecewa dengan masalah pelaksanaan UN, namun Nuh lebih senang membahas mencari solusi. Desakan yang memintanya untuk mengundurkan diri karena gagal melaksanakan UN tak diomongi. (awa/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat perihal pemunduran jadwal Ujian Nasional (UN).
Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu mengatakan ia pun sebenarnya berat hati menggeser jadwal UN di 11 Provinsi yang masuk Wilayah Indonesia Tengah.
"Dengan berat hati. Saya juga sangat sedih dan meminta maaf terutama kepada orang tua dan murid di Indonesia Tengah. Sekali lagi, saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata Nuh kepada wartawan di SMA N 3 Setia Budi Jakarta saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) UN, Senin (15/4).
11 Provinsi yang UN-nya diundur masing-masing, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 17 Juni 1959 itu mengakui, pemunduran jadwal UN baru kali ini yang terjadi. Kata dia, pergeseran jadwal ini terpaksa dilakukan karena persoalan teknis.
Nuh menjelaskan dari enam kontraktor pemenang tender yang mencetak soal UN di 11 provinsi, ada satu yang bermasalah. " Ada enam percetakan, satu yang belum bisa menyelesaikan sesuai jadwal," katanya.
Meski mengaku kecewa dengan masalah pelaksanaan UN, namun Nuh lebih senang membahas mencari solusi. Desakan yang memintanya untuk mengundurkan diri karena gagal melaksanakan UN tak diomongi. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RDP Dengan Kemendikbud, DPR Minta Penjelasan UN Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi