PALANGKARAYA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh, menjamin untuk distribusi soal Ujian Nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat seluruh Indonesia tidak ada keterlambatan seperti yang terjadi pada distribusi soal ujian tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat.
Hal itu dikemukakannya, saat memantau distribusi soal UN untuk Kota Palangka Raya di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palangka Raya.
"Sekarang ini kita terus memonitor distribusi soal UN di setiap provinsi seperti apa, seperti juga yang sedang saya lakukan di Palangka Raya," ucap Mendikbud RI ketika diwawancarai di Kantor Disdikpora Kota Palangka Raya Jalan RA Kartini, Jumat (19/4) sore.
Ketika ditanyakan, terkait dengan adanya keterlambatan distribusi soal UN di 11 Provinsi yang ada di Indonesia sehingga berakibat tertundanya pelaksanaan UN, dirinya mengatakan dengan adanya keterlambatan bisa menambah waktu belajar lagi bagi siswa-siswi.
"Kita tidak ingin sebenarnya ini terjadi, tetapi tetap ada hikmah. Manfaatkan hikmat itu untuk belajar lebih bagus lagi," katanya.
Kata Nuh, pihaknya menjamin tidak ada kebocoran soal UN untuk jenjang SMA sederajat, karena antisipasi terjadinya kebocoran sudah diperhitungkan yakni dengan membuat soal UN yang berbeda antara satu kawasan Indonesia dengan bagian lainnya.
"Maunya serentak, namun tidak bisa dan itu meskipun pahit, pilihan yang ada sudah oke. Tapi secara substansi tidak mengganggu karena materinya berbeda. Inilah peluang yang agak bagus sedikit," ujarnya.
Seandainya, soal UN dibuat sama antara satu kawasan dengan kawasan lainnya, dengan adanya keterlambatan distribusi soal yang tidak diinginkan, niscaya akan membuat bingung.
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia yang mendampingi Mendikbud mengatakan, untuk Kota Cantik Palangka Raya khususnya di daerah terpencil dari tahun ke tahun proses distribusi soal UN selalu tepat waktu dan berjalan lancar.
"Kita berharap untuk pelaksanaan ujian tingkat SMP dapat berjalan lancar seperti di SMA. Kalaupun ada human error, hal itu tidak sampai mengganggu proses UN," imbuhnya.
Ditambahkan, begitu juga adanya kendala non teknis sudah diantisipasi dan diperhitungkan dengan matang, agar pelaksanaan UN di Kota Palangka Raya sesuai dengan jadwal ujian yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Pusat.
"Untuk seluruh pelajar yang mengikuti UN dari semua jenjang pendidikan dapat lulus semua dengan kualitas nilai yang meningkat serta dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi," paparnya. (ham)
Hal itu dikemukakannya, saat memantau distribusi soal UN untuk Kota Palangka Raya di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palangka Raya.
"Sekarang ini kita terus memonitor distribusi soal UN di setiap provinsi seperti apa, seperti juga yang sedang saya lakukan di Palangka Raya," ucap Mendikbud RI ketika diwawancarai di Kantor Disdikpora Kota Palangka Raya Jalan RA Kartini, Jumat (19/4) sore.
Ketika ditanyakan, terkait dengan adanya keterlambatan distribusi soal UN di 11 Provinsi yang ada di Indonesia sehingga berakibat tertundanya pelaksanaan UN, dirinya mengatakan dengan adanya keterlambatan bisa menambah waktu belajar lagi bagi siswa-siswi.
"Kita tidak ingin sebenarnya ini terjadi, tetapi tetap ada hikmah. Manfaatkan hikmat itu untuk belajar lebih bagus lagi," katanya.
Kata Nuh, pihaknya menjamin tidak ada kebocoran soal UN untuk jenjang SMA sederajat, karena antisipasi terjadinya kebocoran sudah diperhitungkan yakni dengan membuat soal UN yang berbeda antara satu kawasan Indonesia dengan bagian lainnya.
"Maunya serentak, namun tidak bisa dan itu meskipun pahit, pilihan yang ada sudah oke. Tapi secara substansi tidak mengganggu karena materinya berbeda. Inilah peluang yang agak bagus sedikit," ujarnya.
Seandainya, soal UN dibuat sama antara satu kawasan dengan kawasan lainnya, dengan adanya keterlambatan distribusi soal yang tidak diinginkan, niscaya akan membuat bingung.
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia yang mendampingi Mendikbud mengatakan, untuk Kota Cantik Palangka Raya khususnya di daerah terpencil dari tahun ke tahun proses distribusi soal UN selalu tepat waktu dan berjalan lancar.
"Kita berharap untuk pelaksanaan ujian tingkat SMP dapat berjalan lancar seperti di SMA. Kalaupun ada human error, hal itu tidak sampai mengganggu proses UN," imbuhnya.
Ditambahkan, begitu juga adanya kendala non teknis sudah diantisipasi dan diperhitungkan dengan matang, agar pelaksanaan UN di Kota Palangka Raya sesuai dengan jadwal ujian yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Pusat.
"Untuk seluruh pelajar yang mengikuti UN dari semua jenjang pendidikan dapat lulus semua dengan kualitas nilai yang meningkat serta dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi," paparnya. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki : Penundaan UN Mestinya Serentak
Redaktur : Tim Redaksi