Usai memberikan penghargaan kepada 24 guru se Indonesia yang menjadi pemenang lomba kreatifitas guru tingkat nasional di Kemdikbud, Selasa (27/11) malam, Nuh menegaskan bahwa kurikulum baru yang dirancang pemerintah tidak muncul tiba-tiba. Tapi sudah disiapkan sejak tahun 2010 lalu.
“Apakah kurikulum yang kita kembangkan sekarang ujug-ujug muncul begitu saja? Saya kira tidak. Jadi kita sudah fikirkan penataan kurikulum ini sejak 2010, kita lakukan kajian. Alhamdulillah sekarang baru rampung, karena bentuknya sudah kelihatan,” kata Mohammad Nuh.
Menurut Menteri asal Jawa Timur itu, selama tiga tahun terakhir, penelitian yang dilakukan juga melibatkan guru. Namun bukan berarti harus mengikut sertakan semua guru yang jumlahnya 2,9 juta orang. Tapi guru yang diikut sertakan dalam penyusunan kurikulum baru hanya diambil beberapa guru sebagai sampel yang mewakili suara guru. Mereka juga ikut melihat kurikulum yang saat ini dijalankan, apa kelamahan dan kelebihannya, bagian mana yang harus disempurnakan.
“Arahnya pun sangat jelas. Kita ingin meningkatkan dan menyembimbangkan kompetensi dalam arti attitude, skill dan knowleadge, harus naik dan seimbang. Didasarnya tiga pilar, kreatifitas, inovasi dan produktif. Jiwanya adalah nilai-nilai ke-Indonesiaan,” tegas Mohammad Nuh.
Kemdikbud juga juga telah menetapkan bahwa Kamis (29/11) besok hingga tiga pekan berikutnya, uji public terhadap kurikulum baru yang telah dirancang pemerintah akan dimulai. Uji public itu akan dilakukan dalam dua bentuk, pertama dilakukan secara aktif dalam bentuk pertemuan langsung dengan audien yang terdari dari semua unsure masyarakat. Mulai dari para guru, orangtua, dewan pendidikan, pengamat, dinas kabupaten/kota dan unsur lain.
Tahap awal, uji publik akan dilakukan di 5 kota besar dan disusul di 33 Kabupaten yang ada di 33 Provinsi se Indonesia. Sedangkan melalui media online, Kemdikbud telah menyiapkan sebuah web khusus untuk uji public kurikulum baru tersebut. Web itu di desain interaktif, sehingga siapapun bisa mendownload draft kurikulum baru serta memberikan masukan untuk penyempurnaan.
“Kan waktunya tiga minggu, cukup lah untuk memberikan pandangan, dan ini akan bergulir. Bisa jadi nanti kelompok masyarakat tertentu, perguruan tinggi tertentu, guru-guru beri masukan. Salah satu contoh masukan untuk IPA dan IPS, apakah nanti masih dalam bentuk mapel di kelas 4,5,6, atau dilebur. Nah, di situ orang bisa beri komentar dan pandangan,” ujar Nuh.
Nuh menambahkan bahwa partisipasi dalam uji public ini dibuka untuk dua hal, pertama, menumbuhkan ownership dari partisipator, sehingga ada rasa memiliki. Kedua, untuk menyempurnakan, karena sebaik apapun kurikulum yang disiapkan, Nuh yakin masih ada yang tercecer. Itulah yang akan disempurnakan. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahar jadi Kepsek Ratusan Juta
Redaktur : Tim Redaksi