JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh siang tadi menemui Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (4/6). Nuh mengatakan, dirinya pada pertemuan dengan SBY itu melaporkan tentang dugaan korupsi di Ditjen Kebudayaan Kemendikbud.
Menurut Nuh, dirinya menunggu langkah KPK yang sudah mendapat laporan dugaan korupsi hasil temuan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemdikbud itu. "Secara lisan sudah saya sampaikan (ke SBY, red). Tapi semua menunggu hasil dari KPK," kata Nuh usai bertemu Presiden.
Sebelumnya, Nuh memang sudah melaporkan dugaan korupsi itu ke KPK. Temuan yang dilaporkan adalah dugaan penyimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) di Direktorat Jenderal Kebudayaan Kebudayaan. Dalam kasus dugaan korupsi itu, negara diperkirakan merugi hingga mencapai Rp 700 miliar.
Hanya saja, Nuh enggan memaparkan tanggapan Presiden atas laporannya itu. Mantan Rektor ITS Surabaya itu berkilah bahwa yang penting dugaan korupsi di Kemendikbud itu sudah dilaporkan ke Presiden.
"Yang penting sudah disampaikan. Saya sekarang harus menghormati, tidak mau berkomentar apapun dikhawatirkan membangun opini padahal itu kan sudah ditangani KPK," tutur Nuh.(flo/jpnn)
Menurut Nuh, dirinya menunggu langkah KPK yang sudah mendapat laporan dugaan korupsi hasil temuan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemdikbud itu. "Secara lisan sudah saya sampaikan (ke SBY, red). Tapi semua menunggu hasil dari KPK," kata Nuh usai bertemu Presiden.
Sebelumnya, Nuh memang sudah melaporkan dugaan korupsi itu ke KPK. Temuan yang dilaporkan adalah dugaan penyimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) di Direktorat Jenderal Kebudayaan Kebudayaan. Dalam kasus dugaan korupsi itu, negara diperkirakan merugi hingga mencapai Rp 700 miliar.
Hanya saja, Nuh enggan memaparkan tanggapan Presiden atas laporannya itu. Mantan Rektor ITS Surabaya itu berkilah bahwa yang penting dugaan korupsi di Kemendikbud itu sudah dilaporkan ke Presiden.
"Yang penting sudah disampaikan. Saya sekarang harus menghormati, tidak mau berkomentar apapun dikhawatirkan membangun opini padahal itu kan sudah ditangani KPK," tutur Nuh.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Bom Lumajang Komunikasi Via Facebook
Redaktur : Tim Redaksi