“Jadi, sebaiknya organisasi guru bisa untuk membantu meningkatkan kualitas guru di Indonesia. Dengan begitu, maka tentu permasalahan rendahnya kualitas guru dapat ditangani secara bersama-sama,” ungkap Nuh kepada JPNN di Jakarta, Rabu (22/8).
Mantan Rektor ITS ini mengungkapkan, selama ini organisasi guru dirasakan masih sangat minim untuk bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru. Bahkan, lanjut Nuh, yang kerap kali dilakukan organisasi guru adalah hanya mengkritik.
“Bukan berarti pemerintah tidak mau dikritik. Akan tetapi, alangkah baiknya jika kita berupaya bagaimana sama-sama mendukung perbaikan kompetensi guru. Apalagi jika ada organisasi yang bersedia bergabung dengan pemerintah untuk mengadakan pelatihan, itu lebih baik lagi,” paparnya.
Dicontohkan, pelatihan yang bisa digelar oleh para organisasi guru itu misalnya pelatihan IT,pelatihan pedagogic, dan lainnya. Dalam menggelar pelatihan ini, terang Nuh, organisasi guru tidak hanya bisa bekerjasama dengan pemerintah, namun bisa menggandeng pihak ketiga.
“Pihak ketiga itu, mungkin bisa PT Telkom. Mereka bisa menhgajarkan guru melek IT. Organisasi boleh kritisi, tapi mungkin lebih baik lagi sama-sama membantu mengentaskan guru yang berkompetensi rendah. Metode pengukuran itu memang jauh lebih bagus daripada tidak ikut mengukur tapi men-judge buruk,” tukasnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perluasan Akses Pendidikan Belum Disertai Peningkatan Kualitas
Redaktur : Tim Redaksi