JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh angkat tangan. Ia mengaku tak punya kewenangan untuk menindak penerbit yang mencetak buku mata pelajaran berisi pornografi.
"Itu kan kabupaten kota, buku tidak dibeli saja," kata Nuh di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/7).
Pernyataan mantan menteri Komunikasi dan Informatika itu terkait dengan temuan pornografi dalam buku teks Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas 6 terbitan CV Graphia Buana, Rabu (10/7).
Menurut Nuh, yang bisa dilakukan Kemendiknas hanya meminta menarik buku dari peredaran. "Harus ditarik dari peredaran. kalau buku itu terbukti keluar dari kaidah-kaidah pendidikan ya harus segera ditarik," pungkas Nuh.
Buku teks Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas 6 terbitan CV Graphia Buana dianggap mengandung sisi pornografi beredar di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/7). Dua SD yang turut menyebarkan buku pelajaran ini masing-masing SDN Gunung Gede dan SDN Polisi 4. (gil/awa/jpnn)
"Itu kan kabupaten kota, buku tidak dibeli saja," kata Nuh di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/7).
Pernyataan mantan menteri Komunikasi dan Informatika itu terkait dengan temuan pornografi dalam buku teks Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas 6 terbitan CV Graphia Buana, Rabu (10/7).
Menurut Nuh, yang bisa dilakukan Kemendiknas hanya meminta menarik buku dari peredaran. "Harus ditarik dari peredaran. kalau buku itu terbukti keluar dari kaidah-kaidah pendidikan ya harus segera ditarik," pungkas Nuh.
Buku teks Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas 6 terbitan CV Graphia Buana dianggap mengandung sisi pornografi beredar di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/7). Dua SD yang turut menyebarkan buku pelajaran ini masing-masing SDN Gunung Gede dan SDN Polisi 4. (gil/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan SMA Kekurangan Siswa Baru
Redaktur : Tim Redaksi