JAKARTA - Sub Kontraktor pengadaan barang dan jasa di stadion utama PON XVIII Riau sudah mencopot sebanyak 400 unit kursi di tribun stadion utama PON sejak Sabtu (23/6).
Dipretelinya kursi di stadion utama ini murni bentuk kekecewaan para subkon terhadap PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero, PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya selaku konsrosium yang tidak mau melunasi sisa hutang Rp22 miliar lagi kepada 12 subkon. "Sudah 400 kursi yang dicopot," kata perwakilan subkon PT Dekorindo, Febry saat dikonfirmasi jpnn, Minggu (24/6) malam di Jakarta.
Penegasan Febry ini menampik apa yang disampaikan pihak PB PON Riau di Pekanbaru yang mengatakan tidak ada pencopotan kursi di tribun stadion utama PON, yang ada hanya dilakukan penggantian. Hal senada juga dikatakan subkon lainnya, Pedi yang menangani pengadaan lampu stadion, sound system dan scoring board, Pedi menegaskan juga tidak adanya program maintenance di stadion utama PON.
"Tidak ada agenda maintenance di stadion utama itu. Karena hampir semuanya sudah terpasang," tegas Pedi.
Seperti diketahui bahwa polemik hutang piutang pengadaan barang dan jasa di main stadium PON terus bergulir hingga dipretelinya ratusan kursi yang sudah terpasang di tribun stadion utama PON tersebut Sabtu (23/6) kemarin.
Hal itu merupakan puncak dari kekecewaan 12 subkon terhadap PT PP, PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya selaku konsrosium main stadium yang tidak mau melunasi sisa hutan sekitar Rp22 miliar kepada para subkon. Sementara tanggal 5 Juli nanti, stadion itu sudah akan digunakan untuk pra piala AFC U-22.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jawa Pos di Mata Koran Norwegia
Redaktur : Tim Redaksi