Nunik: Mohon, Bu Titi Perjuangkan Hak Honorer K2 Tenaga Teknis Administrasi & Teknis

Rabu, 11 Agustus 2021 – 17:37 WIB
Tiga pimpinan Perkumpulan Hononer K2 Indonesia Nunik Nugroho (berdiri), Titi Purwaningsih, Nur Baitih (jilbab putih) saat menunggu rapat Panja ASN yang bersifat tertutup, di Senayan,Senin (24/2). Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Tengah Nunik Nugroho menyampaikan selamat kepada para guru honorer yang dinyatakan lulus seleksi administrasi PPPK 2021.

Dia berharap, para guru honorer ini bisa lulus seleksi kompetensi tahap pertama sehingga bisa meningkatkan statusnya menjadi PPPK 

BACA JUGA: Para Pimpinan Forum Honorer K2 Menyampaikan Kabar Gembira, Semua Bersukacita, Alhamdulillah

Namun, Nunik berharap, untuk formasi PPPK 2022, pemerintah memberikan kesempatan tenaga kependidikan (tendik) dan teknis administrasi lainnya.

Itu sebabnya, Nunik berharap Ketum PHK2I Titi Purwaningsih melakukan konsolidasi agar perjuangan tendik dan teknis administrasi lainnya untuk mendapatkan formasi PPPK 2022 bisa berhasil.

BACA JUGA: Bu Titi Mengingatkan Masih Ada Seleksi Kompetensi PPPK 2021, Fokus Belajar dan Percaya Diri 

"Tendik dan tenaga teknis administrasi selama ini sudah berjuang hingga lahir kebijakan untuk honorer K2. Sayangnya selama ini yang digaungkan hanya guru (honorer), penyuluh, dan tenaga kesehatan," tutur Nunik kepada JPNN.com, Rabu (11/8).

Nunik yang merupakan tendik honorer K2 salah satu SMP negeri di Kabupaten Magelang ini menambahkan, sebagai ketum, Titi Purwaningsih punya power memperjuangkan formasi untuk tendik dan tenaga teknis administrasi.

BACA JUGA: Bu Nur Sedih, Banyak Guru Agama dan Tendik Tidak Bisa Mendaftar PPPK 2021

Status ASN PPPK yang disandang Titi menurut Nunik jangan menjadi alasan. Sebab, Titi sudah menjadi PPPK hasil seleksi 2019, salah satunya berkat perjuangan tendik dan tenaga teknis administrasi juga.

"Kami mohon Bu Titi untuk bisa menyisihkan waktu memperjuangkan hak honorer K2 tendik dan teknis," ucapnya.

Nunik pun meminta maaf kepada Titi karena terpaksa bicara apa adanya. Ini karena melihat ketimpangan dalam perjuangan di mana yang selalu diprioritaskan hanya guru honorer.

"Saya tunggu itikad baik Ibu Ketum," pungkas Nunik. (esy/jpnn)

 


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler