jpnn.com, MAKASSAR - Pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman langsung bergerak melakukan pembenahan program pemerintahan di daerahnya pascapenangkapan Gubernur Nurdin Abdullah oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .
Dalam konferensi pers di Makassar pada Minggu malam (28/2), Andi Sudirman menyatakan ingin fokus dalam memperkuat sistem transparansi agar kejadian OTT KPK tidak terulang kembali.
BACA JUGA: Nurdin Abdullah Tersangka di KPK, Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Disorot
Diketahui, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa, perizinan dan pembangunan infrastruktur di lingkungan Pemprov Sulsel Tahun Anggaran 2020-2021.
BACA JUGA: Jokowi Dilaporkan ke Bareskrim, Prof Jimly Asshiddiqie Merasa Sedih
Karena itu, Andi Sudirman yang ditugasi mengambil alih kepemimpinan di Sulsel akan melakukan evaluasi masalah transparansi di daerahnya.
"Kami akan evaluasi dan melakukan secara ketat transparansi bagi pengusaha, diberikan kesempatan untuk bersaing secara fair. Saya kira (pengusaha) juga akan senang," kata Andi Sudirman Sulaiman.
Salah satu gerakannya adalah mengevaluasi prosedur-prosedur pengadaan barang dan jasa guna menutup atau mempersempit celah terjadinya praktik KKN.
Andi memastikan apa yang selama ini masih kurang tentu akan diperbaiki. Sedangkan yang sudah baik akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan.
"Saya dengan tegas akan melakukan transparansi terkait proyek-proyek yang sudah berada dalam lelang maupun yang sudah berada di KPK," tegas Andi.
Pihaknya juga menyatakan bahwa Pemprov Sulsel akan terus konsisten dan berkomitmen untuk mewujudkan program dan visi misi Sulawesi Bersih dengan sistem transparansi.
"Semua proses transparansi, akan kami evaluasi. Tujuannya untuk memastikan apakah tidak melanggar undang-undang dan sebagainya," pungkas Andi Sudirman.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam