Nurmansyah Tewas Bersimbah Darah dengan Kondisi Dada Tertancap Pisau Egrek

Jumat, 18 September 2020 – 14:59 WIB
Warga dan petugas mengevakuasi korban dari tempat kejadian. Foto : pojokatu.id

jpnn.com, SERGAI - Nurmansyah Sipayung alias Ucok, 43, tewas mengenaskan saat memanen brondolan sawit di kebun milik Sutimin, di Dusun III, Desa Manggis, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (17/9).

Korban diduga tewas akibat tertusuk pisau alat yang biasa digunakan untuk menurunkan brondolan sawit yaitu egrek.

BACA JUGA: KKB Mengamuk di Sugapa Intan Jaya, Serka Sahlan dan Badwi Tewas

Kapolres Sergai, AKBP Robin Simatupang menjelaskan kejadian ini bermula saat korban bersama ibu mertuanya, Halimah, sedang memanen kepala sawit.

Di mana, korban mengegrek buah sawit ketinggian pohon sawit lebih kurang 8 meter, situasi medan miring. “Saksi yang sedang mengutip brondolan buah sawit berjarak lebih kurang 18 meter dari posisi korban, mendengar korban menjerit kesakitan,” ujarnya kepada wartawan.

BACA JUGA: Reka Ulang Penusukan Syekh Ali Jaber, Begini Info Terkini dari Kombes Zahwani

Halimah langsung mendekati menantunya dan mendapati korban sudah sekarat bersimbah darah dengan posisi telungkup dekat pohon terakhir diegrek.

Halimah langsung menjerit meminta tolong, warga yang datang langsung melaporkan kejadian ke Polsek Dolok Masihul.

BACA JUGA: Kendarai Sepeda Motor Sambil Bawa Egrek Sawit, Warga Langkat Tewas Mengenaskan

Robin mengungkapkan, hasil sementara di lokasi kejadian, korban sempat memotong pelepah sawit sebelum menurunkan brondolan.

Namun, ternyata posisi pelepah jatuh menimpa gagang egrek hingga menyebabkan gagang pisau egrek terlepas dari tangan korban. Gagang jatuh ke arah jurang, sedangkan pisau egrek tertancap di dada sebelah kanan korban.

Akibatnya, korban mendapatkan luka kurang lebih 8 cm pada bagian dada sebelah kanan.

Polisi yang tiba di lokasi melihat korban sudah dikelilingi keluarga dan warga.

Petugas mengamankan barang bukti sebilah pisau egrek gagang stainless panjang lebih kurang 10 meter, dengan kondisi ujung egrek berlumuran darah dan sepasang sepatu bot.

Keluarga sendiri tidak bersedia jenazah diautopsi dan membawa korban untuk dikebumikan.

BACA JUGA: Sindikat Pembobol Brankas Berisi Rp1 Miliar Ditangkap, Pelaku Ternyata Pernah Beraksi 25 Kali di Jakarta

“Jenazah korban sudah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkas Robin. (nin/pojoksumut)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler