Nurul Arifin Ingin Transparan

Soal Proses Peradilan Bagi Pelaku Penyerbuan LP Cebongan

Jumat, 05 April 2013 – 03:30 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Nurul Arifin menilai terungkapnya  identitas para pelaku penembakan para tahanan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta merupakan langkah maju yang selama ini ditunggu oleh masyarakat. Menurutnya, tindakan tegas pimpinan TNI AD melawan impunitas adalah sebuah lompatan jauh yang mendekatkan pada rasa keadilan.

"Ini adalah kemenangan kita, karena supremasi hukum ditegakkan kembali," ujar Nurul kepada JPNN, Kamis (4/4). Dia pun  mengapresiasi kebijakan pimpinan TNI AD untuk tidak melindungi prajuritnya.

Anggota Fraksi Partai Golkar itu juga berharap proses pengadilan terhadap para pelaku penyerbuan bisa berlangsung transparan. "Sekarang mari kita pastikan akan ada pengadilan yang transparan terhadap para pelaku agar kita dapat mengungkap kebenaran, keadilan, dan pelajaran dari peristiwa ini," ucap dia.

Lebih lanjut bekas artis film itu meminta Panglima TNI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pola pembinaan dan pengawasan para prajurit. "Hendaknya ini menjadi peristiwa terakhir yang kita lihat," tandasnya.

Seperti diketahui, Tim Investigasi TNI AD pimpinan Brigjen Unggul K Yudhoyono telah menyimpulkan bahwa para pelaku penyerbuan ke LP Cebongan adalah sembilan anggota Kopassus. Menurut Unggul, anggota Kopassus melakukan aksi brutal sebagai reaksi atas meninggalnya anggota kesatuan elit di TNI AD itu akibat dianiaya preman.

Penyerangan Lapas Cebongan terjadi pada Sabtu (23/3) dini hari. Kesembilan anggota Kopassus memaksa masuk ke dalam sel tempat keempat tahanan yang menjadi target mereka. Keempatnya yakni Dicky Sahetapi alias Dicky Ambon, Dedi, Ali, dan YD alias Johan. Mereka dieksekusi dengan cara ditembak setelah dipisahkan dari tahanan lainnya.(dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPD RI Terima Delegasi Protokoler Sumbar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler