Nusron Wahid Bereaksi Begini saat Ditanya Tewasnya 54 TKI

Kamis, 10 November 2016 – 22:55 WIB
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menepis tudingan yang menyebutnya mengabaikan insiden meninggalnya 54 tenaga kerja Indonesia (TKI) akibat kapal yang mereka tumpangi karam di perairan Batam, Kepulauan Riau beberapa waktu lalu.

Politikus Golkar itu terlihat geram karena dianggap lebih sibuk memenangkan duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat dalam ajang pilkada DKI. Dengan nada geram, Nusron mengaku sudah bertindak maksimal.

BACA JUGA: Rida K Liamsi Sajikan Sejarah Melayu dalam Novel Megat

"Sekarang dalam waktu dua hari sudah teridentifikasi, apa itu tidak maksimal? Dalam waktu lima hari kemudian sudah dipulangkan semua, apa itu tidak maksimal? Kok dianggap abai," katanya dengan sorotan melotot dan nada suara tinggi saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (10/11).

Mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor itu menambahkan, kinerja BNP2TKI sudah memuaskan dalam pencarian TKI yang tenggelam. Dia lantas membandingkannya dengan pencarian korban insiden jatuhnya pesawat AirAsia di Laut Jawa jelang akhir 2014 silam yang memakan waktu berminggu-minggu.

BACA JUGA: KKP Percepat Penanganan Kasus Kapal Pelaku Illegal Fishing

Sedangkan dalam insiden tewasnya 54 TKI di perairan Batam pada Rabu (2/11), dalam dua hari langsung teridentifikasi. “Apa enggak kerja cepat seperti itu?" tegasnya.

Sebelumnya Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menuding Nusron kurang peduli terhadap nasib puluhan TKI yang tewas di perairan Batam.  Sebab, kesan yang muncul justru Nusron lebih sibuk pada urusan pilkada DKI ketimbang nasib TKI.

BACA JUGA: Keluarga Nasrudin Tetap Berharap Antasari Bongkar Dalang Pembunuhan

"Sebagai politisi tentu dituntut tanggung jawab oleh partai politik masing-masing. Tetapi ketika kita memiliki tugas kepada negara maka itu harus di atas segala-galanya," ujar Dede, Senin (7/1).

Sekadar informasi, pada Rabu (2/11) kapal kayu yang mengangkut 98 TKI diduga ilegal itu berangkat dari Pelabuhan Johor Bahru, Malaysia menuju Batam, Kepri. Sesampai di Teluk Mergung Tanjung Bemban, Kecamatan Nongsa, Batam, kapal pengangkut TKI terbalik karena terhempas gelombang. Akhirnya para penumpang berloncatan ke laut.(cr2/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Please...Jangan Biarkan Presiden Jokowi Jalan Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler