jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkas Nusron Wahid makin getol mengampanyekan duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot). Demi itu pula mantan ketua umum GP Ansor tersebut mengajak Djarot ke rumah Ketua Dewan Pakar Partai Golkar HR Agung Laksono di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (13/4).
Agung memang sedang menjadi tuan rumah acara silaturahmi dan pengajian Sahabat Ahok-Djarot. Terlihat hadir di acara itu antara lain dua anggota Fraksi Partai Golkar DPR Dave Akbarsyah Laksono dan TB Ace Hasan Syadzily yang juga sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot.
BACA JUGA: LSI Denny JA: Akan Ada Gubernur Baru untuk Jakarta
Nusron saat menyampaikan kata sambutan pada pengajian itu mengajak warga yang hadir untuk tetap teguh memilih Ahok-Djarot pada 19 April mendatang. Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa dan Sumatera itu mewanti-wanti pendukung Ahok-Djarot tidak terpengaruh provokasi ataupun intimidasi dari pihak-pihak tertentu.
Menurut Nusron, kelompok mengancam warga DKI agar tidak memilih Ahok-Djarot dengan argumentasi yang mengafir-kafirkan jelas tidak menghargai keberagaman dan tidak memedomani nilai-nilai Islam ahlu sunnah wal jamaah. “Islam adalah agama yang rahmatan lilalamin sebagaimana diajarkan oleh kiai-kiai NU dan Walisongo dalam menyebarkan Islam ke Nusantara ini,” ujar Nusron.
BACA JUGA: Debat Pamungkas Jadi Bukti Ahok dan Anies Beda Kualitas
Mantan anggota DPR dari Golkar itu juga mengaku heran dengan pihak yang menuding Ahok-Djarot tak islami. Padahal, duet yang diusung koalisi Golkar, PDIP, Hanura dan NasDem itu justru menggulirkan banyak program yang menguntungkan umat Islam.
“Marbut dan imam masjid diumrahkan, bahkan petuags yang memandikan jenazah juga nanti secara bertahap akan diumrahkan semua. Terus kalau kita lihat, sekarang di Balai Kota ada masjid megah,” ujarnya.
BACA JUGA: Setnov Dicegah, Golkar Bantah Mengintervensi Pemerintah
Yang juga patut dicatat dari kinerja Ahok-Djarot adalah pembangunan masjid raya di Daan Mogot serta menjadikan eks lokalisasi Kalijodo menjadi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dan wahana bermain serta wahana olahraga.
“Kurang islami bagaimana lagi program-program seperti itu?” tegasnya.
Nusron juga membeber capaian positif duet petahana di pilkada DKI itu. Buktinya, Jakarta semakin maju dan tertata.
“Dan kalau bicara itu, tentu Pak Ahok dan Pak Djarot sudah membuktikan banyak perbaikan di Jakarta. Kali yang tadinya kotor dan bau karena berisi limbah akibat pembuangan sampah sembarangan, sekarang sudah ada pasukan oranye yang membersihkan,” tuturnya.
Nusron menambahkan, program Ahok-Djarot sudah terbukti bermanfaat bagi warga. Misalnya, menggulirkan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan sebentar lagi akan ada KJP Santri.
Menurut Nusron, capaian-capaian itu sangat sayang jika tidak dilanjutkan. “Jadi mau nyari yang bagaimana lagi kalau yang ada sekarang ini sudah cukup bagus?” ucapnya.
Sementara Djarot mengatakan, dirinya dalam menjalankan kepemimpinan di Pemprov DKI bersama Ahok selalu menganut prinsip PBNU. Maksudnya adalah singkatan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.(ysa/rmo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Plt Gubernur DKI: Kalau Hanya Janji Manis...
Redaktur : Tim Redaksi