jpnn.com, RIAU - MPR menggelar pergelaran seni budaya Sosialiasi Empat Pilar di Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pealawan, Provinsi Riau, Rabu (15/11).
Ketua Badan Penganggaran MPR Idris Laena membuka secara resmi event itu.
BACA JUGA: OSO: Indonesia Membutuhkan Pahlawan Ekonomi
Acara itu dihadiri staf ahli Bupati Pelalawan Tengku Nisban Eliza, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah, Kabag Pengawasan MPR Rharas Estining Palupi, para ketua paguyuban yang ada di Pelalawan, dan undangan lainnya.
Salah satu seni budaya yang ditampilkan adalah Nyanyi Panjang. Ini adalah tradisi lisan milik masyarakat Melayu Petalangan.
BACA JUGA: MPR Ajak Masyarakat Amalkan Pancasila Lewat Wayang Kulit
Pada masa lalu, Nyanyi Panjang harus ditampilkan pada berbagai perhelatan masyarakat.
Dari sini dapat diperoleh pendidikan karakter (budi pekerti), tradisi, adat, dan budaya.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: MPR Bersama KPK Dukung Pemberantasan Korupsi
Nyanyi Panjang adalah seni bercerita yang didendangkan. Namun, nasib seni budaya yang satu ini sudah hampir punah.
Penuturnya sudah sangat langka. Di Pelalawan ada Mak item, 57, seorang penutur yang tetap bertahan sampai sekarang.
Dalam pentas seni budaya di Pangkalan Kerinci itu, Mak Item tampil bersama Kharisma (22), mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Pelalawan.
Dua penutur yang berbeda generasi ini bercerita tentang Bujang Tianang, suatu kajian citra perempuan.
Nah, MPR melalui kegiatan sosialisasi Empat Pilar berusaha menggali dan melestarikan serta mengangkat kembali seni budaya daerah yang sudah jarang ditemui sebagai bagian kearifan lokal.
"Itulah salah satu tujuan Pagelaran Seni Budaya ini, selain sebagai salah satu metode dalam sosialisasi Empat Pilar MPR," ujar Siti Fauziah.
Ketua Badan Sosialisasi Idris Laena menambahkan, MPR akan terus menggali seni budaya yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Sebab, seni budaya dapat dijadikan alat pemersatu bangsa. Pasalnya, Indonesia adalah bangsa yang besar dan majemuk.
"Pancasila adalah ideologi, tapi yang penting Pancasila itu mencerminkan perilaku bangsa Infonesia," tutur politikus Partai Golkar dari dapil Riau tersebut.
Pagelaran Seni Budaya di Kabupaten Pelalawan ini menampil berbagai macam seni budaya.
Selain seni bertutur Nyanyi Panjang, juga ada pertunjukan tradisi orang dulu Biangung (sebuah seni yang berbau mistis).
Selain itu, juga ada seni berbalas pantun, lagu-lagu setata tarian daerah dari Bumi Melayu tersebut. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangeran Gelar Adat Lubuklinggau Untuk Zulkifli Hasan
Redaktur : Tim Redaksi