Nyapres Bermodal Rp 120 Triliun, Donald Trump Yakin Kalahkan ISIS

Kamis, 18 Juni 2015 – 05:56 WIB
Donald Trump mengumumkan maju sebagai capres AS dalam pemilu 2016, di Trump Tower, New York. (Brendan McDermid/Reuters)

jpnn.com - SELASA waktu setempat (16/6), dari Trump Tower, Donald Trump berpidato selama sekitar 45 menit tentang pencalonannya di ajang pilpres AS. Sebagai warga Negeri Paman Sam, dia menyatakan rindu merasakan kejayaan AS seperti dahulu.

’’Jadi, bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, saya resmi mencalonkan diri sebagai kandidat presiden AS. Kita akan membuat negeri ini berjaya lagi,’’ ujar taipan berjuluk The Donald tersebut.

BACA JUGA: Parah! Muslim Uighur Dilarang Puasa, Toko Harus Jualan Alkohol

Deklarasi Trump itu mengakhiri spekulasi publik tentang ambisi politiknya. Selama hampir dua dekade, chairman sekaligus presiden The Trump Organization tersebut selalu terlibat dalam hiruk pikuk pilpres. Dia pernah menjadi penyandang dana politik untuk Republik, tetapi juga Partai Demokrat. Belakangan, dia menunjukkan ketertarikannya untuk terlibat langsung di dunia politik.

Selama sekitar 10 tahun terakhir, Trump membuat rakyat AS, khususnya para pendukung dan simpatisan Republik, menunggu. Itu terjadi karena dia beberapa kali melemparkan wacana untuk maju dalam pilpres melalui partai berlambang gajah tersebut. Tetapi, pada detik-detik terakhir, lelaki asli New York itu selalu mengurungkan niatnya. Dia lantas melanjutkan kontribusinya sebagai donatur.

BACA JUGA: Kabur dari Kebun Binatang, Harimau Bunuh Warga, Jaguar Masih Berkeliaran

Kali ini Trump benar-benar memantapkan hatinya. Bahkan, dia sanggup bersaing dengan 11 kandidat lain yang seluruhnya adalah politikus. Termasuk Jeb Bush yang merupakan putra mantan Presiden George H.W. Bush sekaligus adik mantan Presiden George W. Bush. Berbekal pengalaman politik yang nyaris nol, Trump menyatakan siap bertarung dengan 11 kandidat Republik lainnya demi satu tiket menuju Gedung Putih.

’’Sayang sekali, (saat ini) mimpi Amerika sudah pupus. Tapi, jika terpilih sebagai presiden, saya akan membawanya kembali dalam skala yang lebih besar, lebih bagus, dan lebih solid dari yang sebelumnya,’’ papar pebisnis yang kekayaan pribadinya mencapai sekitar USD 9 miliar atau setara Rp 120,11 triliun tersebut. Dia yakin, di bawah kepemimpinannya, AS akan kembali menjadi negeri adikuasa.

BACA JUGA: Tak Terkendalikan Lagi, WHO Minta Semua Negara Bersiap Hadapi MERS

Namun, kemantapan hati dan keseriusan Trump tidak lantas diapresiasi. Sebagian publik justru mencibir ambisi yang dikemas dalam kampanye bertema Jadikan Amerika Jaya Kembali itu. Mereka menganggap keterlibatan suami Melania Knauss dalam pilpres AS sebagai pertanda buruk. Sebab, Trump yang juga dikenal sebagai selebriti membuat pilpres 2016 turun kelas.

Ya, sebagian publik menyebut kehadiran Trump akan mengubah kompetisi politik kelas tinggi tersebut setara dengan sirkus semata. Sebab, konglomerat nyentrik itu tidak pernah malu mempromosikan dirinya lewat layar kaca. Maka, sebagian publik yakin Trump akan menjadikan layar kaca sebagai media jual diri selama kampanye. Mereka yakin bapak lima anak itu bakal menjadikan gengsi iklan politik anjlok.

’’Saya minta maaf kepada anak saya yang masih balita karena membiarkan dia tumbuh di negara yang mengizinkan Donald Trump mencalonkan diri sebagai presiden,’’ kritik Liz Mair dalam cuitannya di Twitter. Dia juga menyesal karena Trump mendapat dukungan lebih dari 2 persen. Komite Nasional Demokrat pun mencibir pencalonan Trump dan menganggap Republik tidak serius dalam pilpres kali ini.

Dalam pidato perdananya sebagai kandidat capres, Trump berbicara banyak tentang persaingan bisnis AS dan Tiongkok. Dia yakin, di bawah kepemimpinannya, Washington dan Beijing bisa menyepakati banyak hal terkait dengan perekonomian. Sebab, dia memang cukup andal dalam bernegosiasi, khususnya negosiasi ekonomi. Dia optimistis nanti perekonomian AS jauh lebih baik dari saat ini.

Selain itu, Trump menyinggung perang antiteror yang kini dilakukan AS di Syria. Berbekal hartanya yang melimpah, dia berjanji mengalahkan militan Negara Islam alias Islamic State (IS) atau yang lebih dikenal sebagai ISIS maupun ISIL. Namun, dia tidak memerinci tentang strategi antiteror yang akan dipakai dalam memerangi kelompok militan keji tersebut. (AP/CNN/hep/c19/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gajah Sirkus Lepas Lalu Injak Pak Tua Ini, Begini Jadinya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler