Nyaris Kehilangan Poin Lagi

Sabtu, 09 Juni 2012 – 08:26 WIB
Patrick Wanggai dkk (Persidafon) menyerang wasit Yandri dan AW II M Yamin saat vs Persela dalam pertandingan ISL di Stadion Surajaya, (8/06). Persela menang 2-1. Foto: Farid Fandi/Jawa Pos

LAMONGAN-Gol Aris Alfiansyah di ujung injury time patut disyukuri Persela Lamongan. Karena lewat gol tersebut menjadikan tim Laskar Joko Tingkir ini lolos dari hasil seri atas Persidafon Dafonsoro di ajang putaran II kompetisi Indonesia Super League (IL) 2011-2012  yang dihelat di Stadion Surajaya Lamongan, kemarin 8/6) sore. Selama 90 menit pertandingan Persela ditahan imbang Persidafon 1-1.

Tidak beda jauh saat menjamu Deltras Sidoarjo, tim kebanggaan LA Mania ini tampil tidak terlihat ngotot. Ini diluar kebiasaan Persela ketikak bermain di kandang sendiri. Bahkan, bisa dibilang terlambat panas. Sehingga selama 45 menit pertandingan berlangsung, Gustavo Fabian Lopez dkk cenderung tampil monoton.

Seringkali serangan kandas di tengah jalan. Kalaupun ada peluang emas, juga tidak berhasil disarangkan ke gawang lawan. Baru pada menit 44, Gustavo lewat solo run dari samping kiri akhirnya berhasil merobek jala gawang Persidafon yang kemarin sore dikawal Wilson Aleng.  

Penampilan Persela yang terkesan angin-anginan ini diakui Miroslav Janu. Hanya, pelatih asal Republik Cheska ini berargumentasi kalau tim tamu yang tampil di kandang lawan dipastikan lebih banyak bertahan. Apalagi, Persidafon tampil dengan formasi 3-5-2. "Ini pola lama. Tapi, kalau pemain belakang disiplin memang sulit ditembus, " katanya.

Memasuki pertandingan babak II, Persela sedikit bangkit. Janu, sapaan akrab pelatih yang pernah mengarsiteki Arema Indonesia dan PSM Makassar ini terlihat merubah strategi serangan. Yakni, lebih memanfaatkan pemain sayap.

Memang, jika sebelumnya bek kanan Taufiq Kasrun yang selalu dikenal memiliki suplai bagus dengan umpan lambung ke arah kotak penalti, kemarin tidak terlalu mendapatkan kesempatan. Baru pada babak II peran pemain asli kelahiran Lamongan itu terlihat. Hanya, sejumlah peluang emas juga tidak berhasil dimanfaatkan pemain lini depan Persela.

Sementara serangan balik Persidafon yang sesekali muncul terkadang mengancam gawang Persela yang dijaga Khoirul Huda. Bahkan, tim asuhan Erent Pahelerang ini berhasil menyamakan kedudukan setelah pemain belakang Persela handsball di kotak penalti daerahnya sendiri.  Marcelo Cirelli suskes mengeksekusi pada menit 61. Skor 1-1 bertahan hingga wasit Yandri menyatakan tambahan waktu 4 menit.

Tambahan waktu ini membawa berkah bagi Persela. Tim kesebelasan yang bangga dengan kostum biru muda ini terlecut untuk meraih kemenangan. Terbukti, dari sisa waktu 4 menit itu serangan Persela seringkali mengancam gawang lawan. Dan, salah satunya berhasil dimanfaatkan oleh Aris Alfiansyah.

Gol kemenangan Persela ini menuai protes Persidafon. Alasannya, masa injury time sudah habis. Bahkan, wasit Yandri sempat dikejar-kejar pemain Persidafon hingga dia harus menyelamatkan diri dengan berlari keluar lapangan.

"Saya tidak tahu kenapa mereka protes. Saya punya stopwatch, kalau waktu belum habis. Tidak tahu kalau ada stopwatch lain yang sudah habis waktu, " ujar Janu, mengomentari protes soal waktu oleh kubu Persidafon yang usai pertandingan tidak hadir di ajang konferensi pers.(idi)
     


BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkoar Tumbangkan Spanyol, Italia Berharap Balotelli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler