Nyawa Pengusaha Layang-layang, Melayang

Senin, 02 April 2012 – 10:05 WIB

KUNINGAN - Ajal manusia siapa yang tahu. Begitu pun dengan Endang Sumirat (59), warga Blok Gibuk RT 30 RW 4, Kelurahan Cigadung, Kuningan. Semangat pengusaha layang-layang tersebut dalam memajukan usaha yang dirintisnya sejak 1976, harus terputus. Ayah dari 4 anak itu dipanggil Illahi saat mobil L300 Nopol E 8142 YC yang ditumpanginya ditabrak bus Luragung Jaya.

Puluhan pelayat masih menemani keluarga korban saat Radar tiba di rumah duka, pukul 9.00. Oleh keluarga, korban sudah dikebumikan. Tampak, Sutasih Suhartini (52), istri korban, tengah dikelilingi sanak saudara. Meski isak tangis kehilangan suaminya sudah mereda, tapi air matanya terus menetas. Sesekali, Sutasih pun menyekanya dengan tangan.

Sutasih mengaku kaget dengan kejadian ini. Ia harus kehilangan suami tercinta untuk selama-lamanya. Kata dia, tidak ada firasat apa pun sebelum suaminya meninggal. Saat itu, suaminya baru tiba dari Tegal usai mengirim order layang-layang hasil produksinya. Tak berapa lama, Ia kembali berangkat ke Cirebon untuk belanja benang layangan. Pulang dari Cirebon, kembali ada kontak permintaan kiriman barang layangan dari Purwokerto.

Tanpa rasa capek, suaminya kembali berangkat. “Saya sudah coba larang, jangan berangkat sekarang, capek. Tapi suami saya maksa berangkat,” tutur Sutasih Suhartini, kepada Radar Cirebon (Grup JPNN), Minggu (1/4).

Ketika berangkat malam, pukul 1.00, suaminya sempat berpesan agar dirinya berhati-hati dengan kompor, Sutasih pun mengiyakan. Kemudian, suaminya pun berangkat sambil tersenyum kepada dirinya. “Senyuman itu beda, gak biasanya,” ucap dia.

Sesaat sebelum berangkat, tidak biasanya juga sang suami menelepon anak sulungnya, Suryadi (33). Dia menyuruh Suryadi untuk mengeluarkan mobil L300 guna mengangkut barang layangannya ke Purwokerto. Di sela itu, Suryadi banyak dinasehati. Bahkan sempat menitip usaha layangan yang dirintisnya sejak 1976 kepada Suryadi.

“Jam 3 mau subuh, tiba-tiba dikasih tahu saudara, Ayip, suami saya kecelakaan. Saya lalu ke rumah sakit, tapi gak dibilangin suami sudah meninggal. Pas tiba di sana, baru dikasih tau, saya kaget,” ujar Sutasih.

Menurut Sutasih, usaha layangan suaminya sudah cukup maju. Sudah banyak pelanggan, baik di Kabupaten Kuningan, apalagi di luar Kuningan. Paling jauh, pelanggannya ada di Purwokerto. (tat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengemis Kian Menjamur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler