jpnn.com, PALEMBANG - Warga Jl Ki Merogan, Lr Kejutan, RT 32, RW 06, Kertapati mendadak heboh.
Kebakaran hebat terjadi di sana. Sebanyak 21 rumah panggung berlantai dan berdinding kayu milik warga di sana dilalap si jago merah.
BACA JUGA: Pemko Palembang Berencana Bangun Tiga Wilayah Ini Jadi Kota Baru
Kebakaran diketahui terjadi mulai pukul 05.30 WIB, kemarin (19/5). Diduga kuat dari rumah Muslim, lalu menyambar ke rumah warga lain. “Informasi sementara dari rumah Pak Muslim, karena korsleting listrik,” kata Ketua RT 32, Ivano Dwi Cahya.
Angin membuat api dengan cepat menjalar ke rumah-rumah lain yang jaraknya memang saling berdekatan. Sekitar dua jam, barulah api berhasil dipadamkan.
BACA JUGA: Stasiun Klender Terbakar, Satu Orang Terluka, 10 Ruangan jadi Korban
“Kejadiannya pagi sekali, hari masih gelap,” kata pria yang jempol kaki kanannya terluka karena terinjak paku saat membantu menyelamatkan barang-barang warga.
Karena lorong tersebut sempit, tim pemadam kebakaran kesulitan masuk. Ada sembilan mobil pemadam yang dikerahkan untuk membantu memadamkan api. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kebakaran itu.
BACA JUGA: Korsleting Listrik Diduga Penyebab Kebakaran di Stasiun Klender
“Aku masih tidur, lalu terdengar orang teriak kebakaran! Kebakaran!” tutur Ali, warga yang rumahnya ikut terbakar. Ditambahkan Umi, warga lain, tak ada yang bisa ia selamatnya kecuali surat tanah, ijazah, dan handphone.
Barang itu dibungkus selimut warna-warni yang ia dekap ke mana-mana. “Sisa baju di badan inilah. Semuanya habis terbakar,” kata wanita itu sembari menangis di depan rumahnya yang hangus.
Ia tinggal bersama orang tuanya, Azimah dan anak-anaknya. “Saat kebakaran, aku sudah bangun, tapi masih tidur-tiduran,” lanjutnya. Begitu dengan kebakaran, dia langsung menceburkan diri ke sawah bersama warga lain.
“Apinya besar sekali, takut,” cetusnya. Dia menyaksikan mobil pemadam yang kesulitan masuk lorong sempit. Kata Umi, banyak rumah yang terbakar karena jarak antarrumah berdekatan. “Paling hanya setengah meter,” ungkapnya.
Azimah, ibunda Umi menatap nanar rumahnya yang rata dengan tanah. Padi yang belum lama dipanennya juga ikut ludes. Ketika api berkobar, dia sedang salat Subuh di masjid. “Dari masjid, api kelihatan sudah besar sekali,” bebernya.
Dalam keadaan panik, ada warga yang menjatuhkan motor ke dalam air. Dia dan warga lain berendam di dalam sawah. “Itu, di ujung sawah,” ujar Azimah sembari menunjuk tempat dia berendam.
Solina, korban kebakaran lain tak henti menangis di rumah ketua RT. Untuk sementara dia mengungsi di sana. Ketika tahu ada kebakaran di belakang rumahnya, dia lari ke depan rumah, sembari bawa ijazah anak bibinya. “Yang lain tidak bawa, hanya baju di badan ini. Kami mau tidur di sama,” katanya.
Kapolsek Kertapati, AKP Deli Haris mengatakan, pihaknya mengecek dan ikut melakukan pengamanan di lokasi kebakaran. “Untuk rumah yang diduga asal api sudah kami beri police line,” tandasnya.
Berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polresta Palembang dan Tim Labfor Polda Sumsel, pihaknya menyelidiki kasus ini. Bantuan dari Pemkot Palembang melalui Dinsos Sumsel sudah disalurkan kepada 24 kepala keluarga (KK) atau 89 jiwa yang kehilangan tempat tinggalnya.
Herman Sawiran, koordinator Tagana Palembang menambahkan, bantuan masih dipersiapkan dalam bentuk makanan dan peralatan rumah tangga, baju sekolah, peralatan dapur dan mendata ulang balita yang membutuhkan perangkat khusus. “Data awal, ada 24 KK yang menjadi korban dan akan disiapkan 24 paket bantuan gawat darurat,” lanjutnya.
Pihaknya pun sudah menyiapkan dua posko. Satu posko berukuran 4x6 meter untuk pengungsi dan satu posko bantuan. Untuk tenda bisa menampung 15 KK atau 45 orang tinggal sementara di tenda itu.
Camat Kertapati, Dwi Yudiansyah, menyatakan, belum bia memastikan penyebab kebakaran.Tim juga akan menyiapkan posko sebagai tempat penyaluran bantuan. Sementara itu, usai Safari Subuh berjemaah, Wali Kota Palembang H Harnojoyo langsung menyambangi lokasi kebakaran.
Secara langsung Wali Kota memberikan bantuan makanan. Ia juga meminta dinas sosial, jajaran terkait seperti kecamatan dan kelurahan untuk segera mendirikan posko untuk dapat meringankan beban para korban kebakaran itu. (chy/aja/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebakaran di Stasiun Klender, PT KCJ Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa
Redaktur & Reporter : Budi