Oalah! Curanmor Spesialis Vixion Ini Mengaku Dibekingi Oknum Aparat

Sabtu, 23 Januari 2016 – 09:59 WIB
Dua pelaku curanmor ini beraksi berdasarkan pesanan. Foto: Batampos/JPNN

jpnn.com - BATAM - Dua spesialis pencuri sepeda motor Yamaha Vixion dibekuk tim reskrim Polsek Batamkota. Hasil curian kemudian dijual kepada oknum aparat Rp 2 juta per unit.

Kedua spesialis curanmor asal Palembang ini adalah Martin dan Ade. Mereka ditangkap saat beraksi di kawasan Industri Tunas, Batamkota pada 17 Februari lalu. Sekuriti kawasan memergoki Ade tengah mencongkel sepeda motor Yamaha Vixion BP 4743 OG milik seorang pekerja.

BACA JUGA: Tahu di Mana Celana Jessica, SR Disembunyikan Polisi

Sementara Martin yang menunggu di atas sepeda motor Honda Beat BP 2151 OH berhasil melarikan diri. 

"Tersangka bernama Ade tertangkap tangan mencongkel sepeda motor, sedangkan rekannya Martin melarikan diri," kata Kanit Reskrim Polsek Batamkota, AKP Rianto seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Sabtu.

BACA JUGA: Judi Sabung Ayam di Merauke, 3 TSK, 2 DPO, 28 Wajib Lapor

Setelah diamankan, sekuruti langsung menyerahkan Ade ke polisi yang kemudian dilakukan pengembangan. Tersangka Martin pun akhirnya ditangkap.

"Ternyata pagi harinya, mereka sudah beraksi di Komplek Aku Tahu, Seipanas. Sepeda motor itu langsung dijual Rp 2 juta. Dan kita mendapatkan sisa penjualan Rp 1,1 juta," terang Rianto.

BACA JUGA: Dituduh Dukun Santet, Digebuki Warga

Menurut dia, kedua tersangka diduga sudah mahir mencuri sepeda motor. Selama ini, aksi mereka tak pernah ketahuan, karena mencuri hanya dalam hitungan detik.

"Pekerjaan mereka sangat bersih. Dan untuk mendapatkan satu motor hanya butuh waktu sebentar. Pengakuan mereka sudah berhasil mencuri 15 unit sepeda motor Vixion," sebut Rianto.

Dikatakan Rianto, pihaknya akan melakukan pengembangan atas kasus curanmor tersebut. Akan keterlibatan pihak lain serta TKP lainnya dalam aksi curanmor.

"Kedua tersangka dijerat dengan pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan. Ancaman tujuh tahun penjara," ujar Rianto.

Sementara itu, Martin mengaku terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan sebagai sopir lori tak mencukupi biaya istri dan dua anaknya.

"Tak cukup. Sebulan paling banyak Rp 3 juta. Kadang, saya terima kurang dari itu, karena kerja berdasarkan permintaan," terangnya.

Menurut dia, pekerjaan itu ia lakoni sejak enam bulan yang lalu. Dimana setiap hari ia bisa mencuri satu atau dua sepeda motor. Jenis sepeda motor curian pun berbagai macam. Namun, belakangan dirinya banyak menerima orderan sepeda motor Yamaha Vixion. Sebagai hasil curian juga diserahkan kepada oknum aparat berinisial A.

"Sasaran kami parkiran kos-kosan dan umum. Belakangan incar motor ViXion, karena banyak yang minta. Kemudian kami serahkan ke A (oknum aparat). Paling mahal kami jual dua juta," tambahnya.

Ade, mengaku aksi mereka berakhir saat mencoba mencuri sepeda motor Yamaha Vixion di Kawasan Industri Tunas II. "Kami dipergoki sekuriti di sana dan langsung diamankan," tutur Ade.

Menurut dia, pencurian itu dilakukan karena sulitnya memenuhi kebutuhan pokok. Apalagi mereka sudah memiliki istri dan anak yang harus diberi makan.

"Kerjaan saya tidak jelas, makanya susah untuk cari makan. Kalau saya yang tidak makan, tidak masalah. Tapi bagaimana dengan istri dan anak saya. Ya terpaksa saya melakukan ini," dalih Ade.(she/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 43 Adegan Ungkap Pembunuhan Anggota Ormas Baladika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler