jpnn.com - ANAMBAS - Bantuan Kapal Kayu dari Kementerian Peesaan dan Daerah Tertinggal (KPDT) untuk Kabupaten Anambas ternyata tidak difungsikan daerah tersebut secara baik. Bahkan, kondisinya sudah rusak parah. Saking parahnya, saat ini kapal tersebut tidak bisa digunakan.
“Mana bisa digunakan lagi kondisinya sudah parah, banyak alat yang rusak. Mesinnya juga rusak karena lama tak digunakan,” ungkap Hadi, salah seorang warga Desa Dusun, Kecamatan Siantan seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Kepri Stagnan, Gubernur Temui Menko Darmin
Diakuinya ia sempat mendengar kabar bahwa kapal itu sedang diperbaiki namun kenyataan dilapangan tidak ada perbaikan. Karena yang ia tahu pekerjanya tidak dibayar sehingga perbaikan tidak dilanjutkan lagi.
“Mana ada yang kerja, pokoknya malah tambah rusak,” ungkapnya lagi.
BACA JUGA: Inilah 10 Destinasi Top di Kudus yang Direkomendasi Kemenpar
Dengan kondisi itu dirinya juga menyayangkan sikap pemerintah yang tidak memiliki rasa tanggungjawab pemeliharaan kapal. Seharusnya jika sudah diberikan bantuan itu bisa merawat supaya untuk mendapatkan bantuan itu lagi lebih mudah karena dapat dipercaya.
“Pemerintah semacam tidak siap untuk mengelola kapal, kalau begini mana bisa mendapatkan bantuan lagi dari pusat, kalau bantuan awal tidak dirawat, untuk mendapatkan bantuan ini juga tidak mudah,” ungkapnya.
BACA JUGA: Inilah Hasil Ratas Presiden Bersama Gubernur dan Bupati soal Natuna
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Anambas Masykur, mengakui kapal memang sudah rusak parah makanya pihaknya saat ini sedang mengupayakan untuk mengadakan perbaikan.
Mengenai adanya kabar pekerjanya tidak lagi mau bekerja itu tidak benar. Pekerja tetap ada tapi tidak banyak jadi diperkirakan selesainya membutuhkan waktu lama.
“Kemarin ada sejumlah pekerja menanyakan masalah anggaran, nyatanya tidak ada anggaran lagi,” ungkapnya. (sya/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OMG! Dua Rumah Ludes Terbakar Tersambar Mercon Terbang
Redaktur : Tim Redaksi