jpnn.com - MEDAN - Kru MetroTv biro Medan mendapat perlakukan yang kurang menyenangkan saat liputan aksi damai di halaman Masjid Agung, Jumat (4/11).
Ya, beberapa kru yang sedang bertugas di sana hari itu diusir oleh massa pendemo Gubernur DKI Basuki T Purnama alias Ahok.
BACA JUGA: Tim SAR Kerahkan 41 Kapal dan 2 Heli Cari Sisa Korban Speedboat Tenggelam
Kepala Biro MetroTV di Medan, Elverina Hidayat, menyesalkan sikap dari massa tersebut.
Menurutnya aksi tersebut seharusnya tidak terjadi mengingat jurnalis dalam bekerja dilindungi undang-undang.
BACA JUGA: Pasangan Kumpul Kebo Digerebek saat Pesta, Malu Nih Yeee
“Saat itu kita sudah iyakan akan pergi dari sana, tapi mereka tetap mendesak dan mau merusak properti,” jelasnya seperti diberitakan pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini.
Ia menambahkan sejauh ini tudingan yang menyebutkan mereka tidak menyiarkan pemberitaan dengan berimbang merupakan tudingan yang tidak memiliki dasar.
BACA JUGA: Pacaran Putus Nyambung, Siswi SMP Mau Diajak Begituan
Sebab sebagai jurnalis, mereka khususunya di biro Medan selalu menyiarkan pemberitaan sesuai dengan kaidah jurnalistik.
“Mohon ditanyakan kepada pihak memprovokasi tadi, berita mana kita membuat berita negatif terhadap pendemo.”
“Kita di Biro Medan tidak tahu menahu dengan pemberitaan di Jakarta. Di UU Pers juga diatur kalau ada yang merasa pemberitaan salah atau tidak berimbang, kan ada mekanismenya,” sebutnya.
Dia menambahkan, sejak pagi MetroTV Biro Medan sudah siaran dari halaman Masjid Agung Medan dan aman-aman saja.
“Dan yang kita liput tadi soal pengamanan dan pengalihan arus lalu lintas. Tidak ada yang dipelintir,” jelasnya.
Diketahui unjuk rasa meminta Ahok diproses secara hukum diwarnai aksi pengusiran kru MetroTV biro Medan dari halaman Masjid Agung.
Massa menuding Metro TV tidak berimbang dalam pemberitaan seputar kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. (rgu/mbc/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Modal Rayuan Bak Pria Dewasa, Terjadi Begituan 3 Kali
Redaktur : Tim Redaksi