jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menantang elite Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membuka kasus yang menjeratnya sehingga harus dipecat dari partai pimpinan Sohibul Imam itu. Fahri beranggapan, partai lazimnya mengancam kader yang tak mau dipecat dengan membuka kasus pidananya.
"Tapi dalam kasus pemecatan saya dari keseluruhan jenjang kader di PKS, ancaman kalau tidak mundur akan dibuka kasusnya itu tidak ada. Makanya, saya berulang kali menanyakan salah saya apa?" kata Fahri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/5).
BACA JUGA: NasDem Sodorkan Nama Siti jadi Calon Bupati
Anehnya, kata Fahri, elite-elite PKS justru menyebutnya tak salah. Pendiri PKS itu bahkan mengaku disebut sebagai salah satu kader terbaik.
Namun, tetap saja Fahri ditekan untuk mundur. “Kalau kader terbaik, tapi kok disuruh mundur?" katanya.
BACA JUGA: Diadang Koalisi 6 Parpol, Begini Reaksi Si Doel
Fahri pun menelusuri kasus-kasus tentang kader PKD yang telah dipecat. Ternyata, pemecatan terhadap kader PKS sudah menjadi hal lazim.
"Kalau sudah dibilang pecat, tidak boleh membantah. Kalau punya kesalahan okelah, wajar mundur karena takut malu,” katanya.
BACA JUGA: Ahok: Bu Mega Pasti Kasih
Karenanya, Fahri pun menuding elite PKS yang memecatnya telah mengkhianati publik. Terlebih, pemecatan itu juga memunculkan kesan bahwa Fahri telah melakukan perbuatan tercela.
“Ini pengkhianatan terhadap kepercayaan publik. Saya bisa dicap sebagai orang tercela karena diberi amanat lalu mundur hanya karena tekanan partai," imbuhnya.
Fahri pun mengingatkan agar elite PKS menyadari bahwa pemecatan terhadapnya justru akan memunculkan kesan negatif. Sebab, PKS dianggap bisa bertindak sewenang-wenang terhadap kader.
“Publik akan mempersepsikan begitulah PKS, bisa memecat orang yang tidak bersalah kapan pun. PKS bisa memecat kadernya yang dinilai publik sebagai orang baik," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Survei: Elektabilitas Ahok Merosot
Redaktur : Tim Redaksi