Oalah... Ternyata Ini Video soal Bantuan IHR di Aleppo

Senin, 26 Desember 2016 – 22:45 WIB
Barang-barang bantuan dari Indonesian Humanitarian Relief (IHR) yang ditemukan di bekas markas Jays Al Islam di Suriah. Foto: Euronews

jpnn.com - JPNN.Com - Sebuah video dari kantor berita Euronews sedang hangat dibincangkan netizen di Indonesia. Dalam video hasil liputan di Aleppo, Suriah itu terdapat bantuan dari warga Indonesia melalui Indonesian Humanitarian Relief (IHR) yang justru dikuasai kelompok Jaysh al Islam di Aleppo.

Hal itu terungkap setelah sebelumnya sebuah distrik bernama Kalasa di Aleppo yang dikuasai kelompok Jaysh al Islam direbut oleh pasukan pro-pemerintah. Ada sebuah sekolah di Kalasa yang dijadikan markas oleh Jays al Islam.

BACA JUGA: Polri Dalami Video Donasi via IHR Sampai ke Pemberontak

Kelompok bersenjata yang didukung Arab Saudi itu akhirnya menarik diri setelah tentara pemerintah Suriah memenangi perang. Bekas markas Jaysh al Islam pun langsung diserbu warga sipil.

BACA JUGA: Dideportasi dari Turki, Tiga WNI Langsung Digarap Polri

“Mereka melarang kami semua. Tak ada susu, tak ada masakan, tak ada daging dan juga lemon,” ujar Hanan al Salem, seorang wanita warga Kalasa yang masuk ke dalam bekas markas Jaysh al Islam yang ditinggalkan.

Penduduk setempat pun mengambil barang-barang bantuan yang mestinya untuk warga korban perang. “Mereka menyimpan ini semua di sini dan di sana,” kata Amer Saleem, seorang penduduk lokal sembari menunjuk bagian lain di dalam bangunan.

“Mereka bahkan tak mengizinkan kami memakan sepotong roti. Kami di luar kelaoaran dan bermalam-malam kami tidur kelaparan,” sambungnya.

Penduduk setempat juga mengeluhkan mahalnya barang-barang kebutuhan pokok. Misalnya, sekilo gula bisa setara USD 16 atau sekitar Rp 200 ribu.

Dalam video berdurasi satu menit itu pula terlihat warga Kalasa mengambil barang-barang bantuan yang ditinggalkan kelompok Jays Al Islam. Pada detik ke 50, terdapat barang-barang dengan label Indonesian Humanitarian Relief.(euronews/ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler