jpnn.com, RIAU - Persoalan Tenaga Harian Lepas (THL) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) di Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Riau, kembali menjadi polemik.
Pasalnya, gaji mereka pada Februari lalu belum juga dibayar pemerintah padahal Maret sudah habis.
BACA JUGA: Pusat Masih Nunggak Utang ke Riau, Banyak Banget Lho
Kesabaran mereka pun mulai habis dan membuat para buruh berencana mengantarkan sampah yang mereka angkut ke kantor Walikota.
Dari seluruh THL yang ada di Pemko Pekanbaru, buruh pengangkut sampah berjumlah 1282 orang. Sebelumnya, gaji Januari mereka yang dibayarkan keseluruhannya sekitar Rp2 miliar lebih, pembayaran juga sempat tertunda hingga awal Maret lalu.
BACA JUGA: Sadis, Eko dan Anaknya Disabet Pakai Pisau Cutter
Kegundahan belum cairnya gaji buruh pengangkut sampah ini diungkapkan Kepala DLHK Kota Pekanbaru Zulfikri kepada Riau Pos, Jumat (31/3) kemarin. Dia menduga masalah lama yang kembali membuat gaji tertunda dibayar.''THL kita belum gajian, alasannya klise. Mempertahankan prinsip saja ini mereka,'' katanya.
Dugaan ini merujuk pada kengototan Tim Verifikasi THL Pemko Pekanbaru. Kala itu pada gaji Januari, tim verifikasi berkeras dari jumlah THL kebrsihan yang ada harus dilakukan pengurangan sekitar 10 sampai 20 persen.
BACA JUGA: Bupati Siak: Bismillah... Saya akan Maju di Pilgub Riau
Zulfikri menyebut, buruh kini sudah menyampaikan rencana akan mengeglar aksi, mengantarkan sampah yang diangkut ke kantor Walikota jiga gaji tak kunjung cair.
''Mereka (pekerja) mau diangkatnya sampah, diparkir di kantor walikota. Saya masih tahan-tahan. Saya tenangkan, minta pada mereka beri waktu sampai Senin. Kalau sampai Rabu nanti mereka sudah tidak bisa ditahan, ini kan dua bulan belum dibayar. Secara administrasi kan sama dengan kita PNS, harusnya tidak masalah,'' urainya.
Terpisah, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Drs H M Noer MBS SH MSi MH terkait masih adanya pembayaran gaji THL yang tertunda menampik adanya dugaan tim verifikasi kembali melakukan penahanan.
''Itu sudah kita suruh semua, mungkin hanya keterlambatan adminsitrasi. Saya rasa tidak (pengurangan). Sepanjang yang menurut tim final, kan kita tidak memaksakan yang tidak mungkin. Sepanjang OPD masih bisa maksimal, tim akan melakukan penilaian,'' paparnya.
Diungkapkan M Noer, pembayaran gaji akan dilakukan untuk bulan Februari dahulu.''Maret belum, karena itu pembayarannya kan April nanti. Jadi tidak ada masalah,'' imbuhnya.
Pembayaran berkemungkinan sudah akan dilakukan pekan depan.''Paling lambat Senin atau Selasa. Kita sudah instruksikan sejak dua pekan lalu yang Februari jangan tertunda lagi. Tapi mungkin ada hal tekhnis yang jadi kendala, insyaallah aman,'' singkatnya.(ali).
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Temannya Pulang, Maulana Ditemukan di Dasar Sungai
Redaktur & Reporter : Budi