jpnn.com - jpnn.com - Ratusan wali muri Sekolah Dasar (SD) meradang. Pasalnya, sudah mengantre sejak pagi hari, toko buku tak bisa melayani permintaan orangtua murid.
"Antre dari subuh, malah tidak dapat buku," kata Aisyah seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Siswa Diwajibkan Beli Buku LKS, Kepsek Diduga Main Mata
Di tangan perempuan berjilbab ini sudah tertera jenis buku yang harus dibeli di Toko Buku Harapan Utama yang berada di SP Plaza, Sagulung. Dia menceritakan catatan ini didapat dari sekolah tempat anaknya menimba ilmu.
"Memang disuruh dari sekolah, makanya kami belinya di sini," ujarnya.
Pascapenutupan toko oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin, banyak wali murid yang berdatangan dan pulang dengan tangan hampa dan kecewa.
Pemilik toko juga memasang pengumuman yang bertuliskan "Buku Tidak Lagi Dijual Di sini. Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi Kepala Sekolah Masing-Masing".
Sementara itu, sejumlah SD di wilayah Batamkota juga mengarahkan murid-muridnya ke toko tertentu.
"Hanya beberapa tempat, karena saya tinggal di Botania (Batamcenter), toko buku yang ditunjuk beli bukunya di pertokoan KDA depan Uniba," kata salah satu wali murid.
Ia mengatakan, anaknya bersekolah di salah satu SD di Batamcenter, diminta membeli buku tersebut. "Katanya wajib, padahal kemarin saya mendengar tak ada lagi jual beli buku. Makanya beli diluar," ucapnya.
Perempuan berusia 37 tahun ini mempertanyakan kenapa guru-guru hanya menunjuk tempat tertentu saja. Selain itu, ia juga melihat ada gelagat yang tak baik dalam penjualan buku ini.
"Loh, kok gak dijual bebas di toko buku di seluruh Batam, saya bingung juga dengan kondisi ini," tuturnya.
Ia mengatakan, anaknya saat ini kelas lima, diwajibkan sekolahnya untuk membeli buku seharga Rp 30 ribu per mata pelajaran.
"Cuman satu saja, namun terasa berat juga. Apa tak ditanggung melalui dana BOS (bantuan operasional sekolah)," tanyanya.
Salah satu toko buku yang ditunjuk menyediakan LKS, adalah Toko Berkat Stationary yang berlokasi di Komplek Griya Kurnia Djaja Alam (KDA) Blok C Nomor 9 Batamcenter.
Karyawan toko, Yati mengatakan pihaknya belum menjual buku paket maupun LKS seperti yang dicari wali murid.
"Bos kami sudah keluar. Kami belum dapat buku paket, hanya buku-buku tulis saja," kata Yati yang tak ingin banyak berkomentar, kemarin.
Beberapa wali murid yang mendatangi toko ini diminta pihak toko untuk datang kembali Senin (9/1) nanti, karena saat itu buku dipastikan sudah tersedia.
"Katanya hari Senin (9/1). Capek juga keliling cari," katanya.
Dia mengaku, sebelum ke toko tersebut dia sempat mengunjungi buku toko di bilangan Bengkong. "Tak ada juga di sana. Ini mau ke Piayu (Seibeduk, red) lagi," ucapnya.
Sementara itu, wali murid lain, Anis mengaku bingung akan mencari buku penunjang yang dimaksud, apalagi . Dia meminta, pemerintah dapat segera memberikan solusi terkait ini.
"Karena ini anak-anak perlu makanya kami cari. Solusinya kayak mana, pemerintah bantulah kami," pungkasnya. (ska/cr13)
Redaktur & Reporter : Budi