Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tak menampik aksi brutal yang dilakukan intelijen Amerika Serikat setelah tragedi serangan 11 September 2001. Ia mengakui bahwa ada sejumlah orang yang disiksa untuk mengantisipasi serangan yang diakui bakal meneror negeri yang dipimpinnya.
Pengakuan ini disampaikan Obama menanggapi laporan Senat Amerika yang mengungkap perlakuan kejam Central Intelligence Agency (CIA) yang nyata terhadap tersangka teror setelah serangan 11 September.
BACA JUGA: Israel Bombardir Gaza Lagi Pasca Dua Jam Gencatan Senjata
Voa of Indonesia, Sabtu (2/8) melaporkan, CIA selama ini dituduh melakukan praktik-praktik brutal dan penyiksaan. Aksi itu dilakukan untuk menerapkan apa yang mereka sebut "teknik interogasi yang ditingkatkan".
Meski mengakui adanya tindakan penyiksaan, namun Obama meminta masyarakat Amerika agar tidak terburu-buru menghakimi aksi CIA. Menurutnya, tindakan pada tahun 2001 diperhadapkan pada situasi yang sulit. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Perangi Ebola, Siapkan USD 100 Juta
BACA JUGA: Bentrok IS vs Kurdi di Syria, 49 Tewas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terowongan Hamas Target Utama Israel
Redaktur : Tim Redaksi