jpnn.com - jpnn.com - Barack Obama dan istrinya, Michelle, telah menandatangani kesepakatan dengan Penguin Random House untuk penulisan buku tentang perjalanan hidup mereka.
Masing-masing akan menulis satu buku untuk perusahaan yang bermarkas di New York City itu. Nilai kontraknya mencapai USD 60 juta atau sekitar Rp 801,7 miliar.
BACA JUGA: Pengamat: Kok Bisa Pemerintah Kecolongan
Belum diketahui jenis buku atau waktu terbitnya. Namun, sangat mungkin, mantan presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) tersebut akan menuliskan momen-momennya saat memimpin Paman Sam.
Sebab, Obama adalah presiden Afrika-Amerika pertama. Sementara itu, Michelle kemungkinan menulis tentang kisah hidupnya.
BACA JUGA: I-4 Luncurkan Buku 25 Kisah Ilmuwan Indonesia
Detail kehidupan perempuan 53 tahun tersebut diyakini menjadi magnet bagi pembaca.
Michelle adalah keturunan budak kulit hitam yang akhirnya menjadi ibu negara.
BACA JUGA: Dalam 6 Tahun Hamid Nabhan Terbitkan 17 Judul Buku
Dia kini menjadi perempuan yang paling dihormati dan populer di Amerika.
Bahkan, banyak pihak yang memintanya mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu mendatang.
”Kami sangat menantikan kerja sama dengan mantan presiden dan Nyonya Obama untuk membuat setiap buku mereka yang diterbitkan secara global menjadi momen yang bermakna dan tidak pernah terjadi sebelumnya,” ujar CEO Penguin Random House Markus Dohle pada Selasa (28/2).
Perusahaan akan mendonasikan satu juta buku atas nama keluarga Obama ke lembaga amal First Book.
Financial Times melaporkan, ada beberapa perusahanan yang tertarik untuk memiliki hak penerbitan buku Obama dan Michelle secara global.
Beberapa di antaranya adalah HarperCollins dan Simon & Schuster. Akhirnya, lelang kesepakatan tersebut melambung hingga USD 60 juta atau setara dengan Rp 801,7 miliar.
Jika angka itu benar, Obama telah mencetak rekor. Kesepakatan penerbitan buku memoar milik mantan presiden Bill Clinton yang berjudul My Life hanya mencapai USD 15 juta (Rp 200,4 miliar). Buku itu dirilis pada 2004.
Sementara itu, memoar berjudul Decision Points milik George W. Bush yang dicetak kali pertama pada 2010 hanya bernilai USD 10 juta (Rp 133,6 miliar).
Hillary Clinton juga menulis buku berjudul Hard Choises yang berkisah tentang masa jabatannya saat menjadi menteri luar negeri AS di bawah kepemimpinan Obama. Nilai kontrak bukunya hanya USD 14 juta (187 miliar).
Saat menjadi presiden, Obama memang kerap menyatakan bahwa dirinya memiliki kepekaan untuk menulis.
Kemungkinan dia akan kembali menulis buku setelah tak menjadi orang nomor satu di AS sudah diprediksi sebelumnya.
Dia telah menulis tiga buku. Yakni, Dreams of My Father, The Audacity of Hope, dan Of Thee I Sing: A Letter to My Daughters. Semua diterbitkan Penguin Random House. (Reuters/AFP/sha/c16/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipecat Trump, Dubes AS Pulang Pakai Kaus Obama
Redaktur : Tim Redaksi