WASHINGTON DC - Presiden AS, Barack Obama kembali menyerukan penutupan kamp penjara militer teroris di Guantanamo, Kuba. Obama menganggap fasilitas ekstra ketat tersebut tidak dapat menjamin keamanan Amerika dari serangan teroris.
"Penjara itu tidak diperlukan untuk menjaga Amerika agar tetap aman. Itu malah menjadi alat perekrutan ekstremis dan harus ditutup," kata Obama
Barack Obama pun berjanji melakukan upaya baru guna menutup penjara di Teluk Guantanamo, Kuba, di tengah protes para tahanan yang melakukan aksi mogok makan di sana.
"Guantanamo tidak mencerminkan siapa Amerika dan justru berbahaya bagi kepentingan AS," lanjutnya seperti dilansir BBC, Selasa (30/4).
Dirinya meyakini tersangka teroris bisa menggunakan sistem peradilan sipil. Sebelumnya Kongres telah memblokir upaya untuk menutup penjara tersebut, namun Obama mengatakan akan memperbaharui diskusi dengan anggota parlemen.
Obama mengatakan kepada wartawan dia telah meminta tim khusus untuk meninjau operasi di Teluk Guantanamo dan tidak terkejut dengan adanya permasalahan di sana.
"Ini tidak efisien serta menyakiti AS dalam hubungan internasional, menurunkan kerjasama dengan sekutu atas upaya kontra-terorisme," lanjutnya.
Obama bahkan menggambarkan fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo sebagai "masalah tersisa" yang akan memburuk jika itu tetap dibuka.
Pernyataan Barack Obama tersebut terjadi di tengah aksi mogok makan yang telah menyebar dalam beberapa pekan terakhir oleh 100 tahanan, dari 166 narapidana. Mereka memprotes penahanan tanpa batas dan kebanyakan ditahan tanpa dakwaan.
Senada dengan Obama, Komisioner HAM PBB, Navi Pillay, juga menyeru agar kamp penahanan militer di Teluk Guantanamo harus ditutup segera. "Begitu banyak orang ditahan tanpa pengadilan yang jelas. Ini melanggar hukum internasional, meskipun Kongres telah memblokir Obama untuk menutup fasilitas itu," ujarnya di Jenewa. (esy/jpnn)
"Penjara itu tidak diperlukan untuk menjaga Amerika agar tetap aman. Itu malah menjadi alat perekrutan ekstremis dan harus ditutup," kata Obama
Barack Obama pun berjanji melakukan upaya baru guna menutup penjara di Teluk Guantanamo, Kuba, di tengah protes para tahanan yang melakukan aksi mogok makan di sana.
"Guantanamo tidak mencerminkan siapa Amerika dan justru berbahaya bagi kepentingan AS," lanjutnya seperti dilansir BBC, Selasa (30/4).
Dirinya meyakini tersangka teroris bisa menggunakan sistem peradilan sipil. Sebelumnya Kongres telah memblokir upaya untuk menutup penjara tersebut, namun Obama mengatakan akan memperbaharui diskusi dengan anggota parlemen.
Obama mengatakan kepada wartawan dia telah meminta tim khusus untuk meninjau operasi di Teluk Guantanamo dan tidak terkejut dengan adanya permasalahan di sana.
"Ini tidak efisien serta menyakiti AS dalam hubungan internasional, menurunkan kerjasama dengan sekutu atas upaya kontra-terorisme," lanjutnya.
Obama bahkan menggambarkan fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo sebagai "masalah tersisa" yang akan memburuk jika itu tetap dibuka.
Pernyataan Barack Obama tersebut terjadi di tengah aksi mogok makan yang telah menyebar dalam beberapa pekan terakhir oleh 100 tahanan, dari 166 narapidana. Mereka memprotes penahanan tanpa batas dan kebanyakan ditahan tanpa dakwaan.
Senada dengan Obama, Komisioner HAM PBB, Navi Pillay, juga menyeru agar kamp penahanan militer di Teluk Guantanamo harus ditutup segera. "Begitu banyak orang ditahan tanpa pengadilan yang jelas. Ini melanggar hukum internasional, meskipun Kongres telah memblokir Obama untuk menutup fasilitas itu," ujarnya di Jenewa. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Tempur Israel Tewaskan Warga Palestina
Redaktur : Tim Redaksi