Obama Peringatkan Korut Terkait Rudal

Senin, 26 Maret 2012 – 07:40 WIB

SEOUL--Rencana Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal jarak jauh pada pertengahan April mendatang menuai kecaman dari berbagai kalangan. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pun langsung melontarkan peringatan kepada Pyongyang atas rencananya tersebut.

Menurut Obama, rencana itu tidak akan membawa hasil apa-apa, kecuali menebar ancaman dan provokasi pada dunia internasional. "(Rezim di) Korea Utara sudah tahu kewajiban mereka dan harus mengambil langkah-langkah permanen untuk memenuhi kewajiban itu," terang Obama di sela menghadiri KTT Nuklir di Seoul, Korsel.

Peringatan Obama tersebut diungkapkan terkait rencana Pyongyang meluncurkan rudal jarak jauh pada 12-16 April nanti bertepatan dengan peringatan 100 tahun ulang tahun kelahiran pendiri Korut Kim Il-sung.

Menurut Obama, Washington dan Seoul juga satu suara dalam menyikapi isu tersebut. Didampingi Presiden Lee Myung-bak, Obama menyatakan bahwa AS dan Korsel juga mengingatkan adanya sanksi lebih jauh dan isolasi jika Pyongyang tetap bersikukuh untuk meluncurkan rudalnya  tersebut.

Sebelumnya, Obama berbicara dengan Lee Myung-bak menjelang KTT Keamanan Nuklir Internasional. Menurut Lee, pemerintahannya bersama AS telah sepakat untuk merespons secara tegas provokasi dan ancaman oleh Korut. Kedua pemimpin juga sepakat terus meningkatkan kesiapan pertahanan Korsel-AS secara berkala. Namun, lanjut dia, komunitas internasional bakal siap membantu Korut untuk meningkatkan kualitas hidup rakyatnya jika Pyongyang memilih jalan damai.

Dalam kesempatan itu, Obama mendesak agar Tiongkok menggunakan pengaruhnya untuk mengendalikan Korut. Selama ini Pyongyang menjadi sekutu dekat Beijing. Dia menilai tindakan Beijing "memberi penghargaan terhadap perilaku buruk dan menutup mata terhadap provokasi yang dilancarkan Pyongyang" jelas tidak berjalan. Obama pun bertekad membawa soal itu dalam pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Hu Jintao di Seoul hari ini (26/3).

"Saya percaya bahwa Tiongkok secara tulus tidak ingin menyaksikan Korut dengan senjata nuklirnya. Tapi, mereka harus mengambil tindakan terkait kepentingan itu secara berkelanjutan," tutur Obama dalam jumpa pers. Itu adalah pesan paling tajam kepada Tiongkok untuk menggunakan pengaruhnya atas Korut di tengah sengketa nuklir dengan Barat.

Kemarin para pejabat Departemen Pertahanan (Dephan) Korsel membeberkan bahwa bagian utama roket yang akan diluncurkan Korut telah dipindah ke fasilitas peluncuran. Langkah itu menunjukkan bahwa persiapan peluncuran rudal jarak jauh tersebut terus dilakukan. 

Korut berkali-kali menegaskan bahwa roket tersebut digunakan untuk tujuan damai. Berdalih demi keperluan komunikasi di negaranya,  Pyongyang ingin menempatkan satelit ke orbit. Korut malah berjanji akan mengundang pakar asing dan wartawan dalam peluncurannya. Tetapi, di tengah upaya Korut mengembangkan nuklirnya selama ini, negara-negara Barat menilai bahwa hal itu hanya kamuflase Pyongyang untuk menguji coba rudal nuklir jarak jauh. (BBC/AFP/RTR/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Profesor California Temukan Tawon Raksasa di Sultra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler