BOSTON—Presiden Amerika Barrack Obama langsung memberikan tanggapan atas meledaknya dua bom di ajang Boston Marathon. Orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu memerintahkan agar aparat segera melakukan penyelidikan segera terhadap dua ledakan yang terjadi di dekat garis finis ajang maraton bergengsi Senin (15/4) waktu setempat. Dia juga mengutuk ledakan yang menewaskan dua orang pada lomba maraton tertua di dunia itu.
"Kami akan mencari tahu mengapa mereka melakukan ini. Setiap individu yang bertanggung jawab, setiap kelompok yang bertanggung jawab akan merasakan hukuman yang setimpal. Kami akan menemukan siapa yang melakukan ini,’’ ujar Obama dalam pernyataannya usai ledakan seperti dikutip ABC, Selasa (16/4) WIB.
Selain itu BBC melansir Presiden Obama meminta agar Walikota Boston Tom Menino dan Gubernur Massachusetts Deval Patrick untuk meminta bantuan pemerintah pusat dalam menangani kasus ini. Akibat peristiwa ini pemerintah Amerika kini meningkatkan status keamanan.
Sementara itu Komisioner Kepolisian Boston, Edward Davis megatakan bahwa sebelum kejadian pihaknya tidak pernah menerima informasi intelejen yang mengindikasikan adanya potensi bahaya. Ia sendiri enggan secara gamblang menyebut peristiwa ini sebagai serangan teroris.
"Tapi anda bisa menyimpulkan sendiri," ujar Davis dalam konferensi pers tidak lama setelah kejadian.
Jika aksi pengeboman ini dilakukan oleh kelompok teroris maka akan menjadi yang pertama terjadi di wilayah AS dalam 11 tahun terakhir. Serangan teroris terakhir di Amerika terjadi pada 11 September 2001 ketika dua buah pesawat terbang menghantam menara kembar World Trade Center di kota New York.
Seperti diberitakan sebelumnya dua ledakan membuyarkan ajang maraton ternama Boston Marathon, Amerika, Senin (15/4) waktu setempat. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas, 130 orang luka-luka dan 15 kritis saat dua ledakan menghantam para pelari yang baru melintasi garis finis.
Ledakan itu langsung menyebabkan kepanikan. Korban bergelimpangan yang sebagian besar merupakan warga yang hadir dan mengikuti ajang maraton bergengsi tersebut.
Seperti dikutip Reuters, Mike Mitchell seorang peserta asal Vancouver, Kanada, menceritakan sesaat setelah dirinya melintasi garis finis ledakan terjadi. Kepulan asap yang disertai gemuruh membuat warga ketakutan dan berupaya mencari perlindungan.
Belum diketahui penyebab utama ledakan dan siapa dalang dibalik peristiwa itu. Namun kini para korban tengah menjalani perawatan di Massachusetts General Hospital. Boston Marathon sendiri merupakan ajang lomba lari bergengsi yang telah digelar sejak 1987.
Setiap tahun kegiatan ini digelar pada perayaan Patriots Daysenin ketiga bulan April. Tahun ini sekitar 20 ribu peserta dari berbagai negara ikut berpartisipasi.(zul/dil/jpnn)
"Kami akan mencari tahu mengapa mereka melakukan ini. Setiap individu yang bertanggung jawab, setiap kelompok yang bertanggung jawab akan merasakan hukuman yang setimpal. Kami akan menemukan siapa yang melakukan ini,’’ ujar Obama dalam pernyataannya usai ledakan seperti dikutip ABC, Selasa (16/4) WIB.
Selain itu BBC melansir Presiden Obama meminta agar Walikota Boston Tom Menino dan Gubernur Massachusetts Deval Patrick untuk meminta bantuan pemerintah pusat dalam menangani kasus ini. Akibat peristiwa ini pemerintah Amerika kini meningkatkan status keamanan.
Sementara itu Komisioner Kepolisian Boston, Edward Davis megatakan bahwa sebelum kejadian pihaknya tidak pernah menerima informasi intelejen yang mengindikasikan adanya potensi bahaya. Ia sendiri enggan secara gamblang menyebut peristiwa ini sebagai serangan teroris.
"Tapi anda bisa menyimpulkan sendiri," ujar Davis dalam konferensi pers tidak lama setelah kejadian.
Jika aksi pengeboman ini dilakukan oleh kelompok teroris maka akan menjadi yang pertama terjadi di wilayah AS dalam 11 tahun terakhir. Serangan teroris terakhir di Amerika terjadi pada 11 September 2001 ketika dua buah pesawat terbang menghantam menara kembar World Trade Center di kota New York.
Seperti diberitakan sebelumnya dua ledakan membuyarkan ajang maraton ternama Boston Marathon, Amerika, Senin (15/4) waktu setempat. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas, 130 orang luka-luka dan 15 kritis saat dua ledakan menghantam para pelari yang baru melintasi garis finis.
Ledakan itu langsung menyebabkan kepanikan. Korban bergelimpangan yang sebagian besar merupakan warga yang hadir dan mengikuti ajang maraton bergengsi tersebut.
Seperti dikutip Reuters, Mike Mitchell seorang peserta asal Vancouver, Kanada, menceritakan sesaat setelah dirinya melintasi garis finis ledakan terjadi. Kepulan asap yang disertai gemuruh membuat warga ketakutan dan berupaya mencari perlindungan.
Belum diketahui penyebab utama ledakan dan siapa dalang dibalik peristiwa itu. Namun kini para korban tengah menjalani perawatan di Massachusetts General Hospital. Boston Marathon sendiri merupakan ajang lomba lari bergengsi yang telah digelar sejak 1987.
Setiap tahun kegiatan ini digelar pada perayaan Patriots Daysenin ketiga bulan April. Tahun ini sekitar 20 ribu peserta dari berbagai negara ikut berpartisipasi.(zul/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Caprilles Inginkan Hitung Ulang
Redaktur : Tim Redaksi