jpnn.com - BEIJING - Kunjungan Dalai Lama ke Negeri Paman Sam, Kamis (5/2), memantik protes keras Tiongkok.
Sebab, pemimpin spiritual Tibet itu untuk kali pertama menjadi tamu undangan dalam acara yang juga dihadiri Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Terlebih Obama menyebut Dalai Lama sebagai teman baik.
BACA JUGA: Drama Penculikan Didalangi Ibu Kandung Berujung di Kantor Polisi
"Izinkan saya memberikan sambutan khusus kepada seorang teman baik," kata pemimpin 53 tahun itu dari podium.
Obama lantas mengatupkan dua telapak tangannya di depan dada seperti posisi berdoa dan membungkukkan badan ke arah Dalai Lama. Setelah itu, dia melambaikan tangan kepada pria berjubah tersebut seraya menyunggingkan senyuman.
Kamis lalu Dalai Lama dan Obama sama-sama hadir dalam perhelatan National Prayer Breakfast yang berlangsung di Kota Washington D.C. Meski tidak saling mendekat atau terlihat bercakap-cakap, Tiongkok mengecam kehadiran dua tokoh dunia itu pada satu acara yang sama. Sebab, di mata Negeri Panda, Dalai Lama adalah musuh, sedangkan Obama sekutu.
Dalam tiga lawatan sebelumnya ke AS pada masa pemerintahan Obama, Dalai Lama memang tidak pernah terlihat bersama dengan presiden berdarah Kenya tersebut.
BACA JUGA: Cewek Diputus Pacarnya karena tak Berdandan
Tiga pertemuan yang lalu berlangsung dalam ruang tertutup dan tidak di dalam kompleks pemerintahan. Media pun tidak terlalu mengekspos tiga pertemuan Dalai Lama dan Obama sebelumnya.
Namun, meski Obama tidak duduk semeja dengan rohaniwan berjubah oranye itu, pada Kamis lalu Gedung Putih menyiratkan dukungan mereka terhadap Dalai Lama. Sebab, dia duduk bersama dengan Valerie Jarrett yang merupakan salah seorang penasihat kepresidenan yang dipercaya Obama.
Selain Jarett, Dalai Lama duduk berdekatan dengan Richard Gere yang merupakan salah seorang pengikutnya.
Kemarin (6/2) Beijing langsung memprotes Washington yang merestui pertemuan Obama dan Dalai Lama.
BACA JUGA: Memilukan, Pria Harus Memilih Istri atau Bayi dengan Sindrom Down
"Kami tidak berada pada pihak yang sama dengan negara-negara yang mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok, khususnya terkait hubungan kami dengan Tibet," jelas Jubir Kementerian Luar Negeri Hong Lei. Dia juga menyebut Dalai Lama sebagai politikus di pengasingan yang anti-Tiongkok.
Dalam setiap lawatannya, menurut Hong, Dalai Lama selalu berusaha merebut simpati negara-negara sahabat Tiongkok. Dengan demikian, dia mendapatkan banyak dukungan untuk memisahkan diri dari Tiongkok.
Selama ini Beijing tidak pernah mengabulkan permohonan Tibet tentang otonomi khusus. Beijing mengklaim Dalai Lama sebagai separatis yang berkedok agama. (AP/AFP/hep/c15/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Foto Presiden saat Tersandung dan Jatuh
Redaktur : Tim Redaksi