KABUL – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai secara khusus berbincang via telepon Selasa (17/2)Diungkap sumber dari internal pemerintahan Karzai kemarin (18/2), kedua pemimpin negara membicarakan seputar isu keamanan dan pemilu Afghanistan yang rencananya digelar Agustus mendatang
BACA JUGA: Oposan Malaysia Terjerat Skandal Foto Bugil
Pada hari yang sama, Obama juga mengumumkan rencana pengiriman tambahan 17 ribu personel militer ke Afghanistan dalam waktu dekat
Masalah keamanan Afghanistan memang menjadi salah satu alasan Obama mengambil kebijakan penambahan personel itu
BACA JUGA: Dua Korea Memanas karena Laporan Pertahanan
Dia sekaligus mengakomodasi permintaan panglima militer AS di Afghanistan Jenderal David DBACA JUGA: Dituduh Mabuk, Menteri Keuangan Jepang Mundur
Menurut McKiernan, Taliban kian tahun makin tajam menancapkan kukunya di wilayah pedalaman negeri yang tak lekang dihajar perang tersebutFakta itu ironisSebab, itu berarti kampanye anti-teror yang ditabuh pendahulu Obama, George WBush, sejak 2001 tak menampakkan hasilBahkan puluhan ribu personel bersenjata canggih yang ditempatkan di Afghanistan sejak tahun itu tak mampu membendung pergerakan militan Taliban dan menciptakan keamananPadahal, Afghanistan hancur lebur akibat serangan udara AS setelah menara kembar WTC di New York lebih dulu dihancurkan teroris pada 11 September 2001
“Penambahan ini penting untuk menstabilkan situasi kacau di Afghanistan yang tak dapat perhatian strategisYang diperlukan adalah pengarahan dan sumber daya,’’ kata Obama saat pengumuman penambahan pasukan seperti dilansir harian AS LA Times kemarin
Dalam pengumuman itu Obama juga mengungkit soal kebijakan perang IraqMenurutnya, perang Iraq yang diprakarsai Bush pada 2003 itu adalah kesalahanUntuk itu, setelah menarik pasukan perlahan mulai tahun ini sampai 2011 sesuai pakta AS-Iraq yang ditandatangani akhir tahun lalu, Obama bakal fokus mengurusi “kekacauan" di Afghanistan
Bila dirinci, tambahan 17 ribu personel militer AS ke Afghanistan terdiri dari 8.000 dari angkatan laut, 4.000 angkatan udara, dan 5.000 lainnya adalah staf pendukungMereka bakal di plot di selatan Afghanistan, daerah yang diperkirakan sarang Taliban sekaligus wilayah konflik
Kebijakan Obama itu mendapat perhatian serius dari mantan duta besar AS untuk Afghanistan era Bush, Ronald NeumannMenurutnya, Obama hendaknya tak gegabah mengambil keputusan sebelum utusan khusus AS yang baru saja berkunjung ke Afghanistan, Richard Holbrooke, pulang dan melaporkan hasil kerjanya. “Keputusan presiden itu tak lebih bijaksana hingga presiden benar-benar tahu apa yang ingin dikatakannya terhadap isu-isu krusial,’’ kata Neumann
Dia tak ingin Obama bersikap layaknya kebijakan Bush (menyerang Iraq dan Afghanistan yang disebutnya pre-emptive strike) yang tak populis dan patut diperdebatkan(ape/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kota Angkor Lenyap karena Kekeringan
Redaktur : Tim Redaksi