jpnn.com - NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menekan Israel untuk menghentikan aksi pembunuhan terhadap ilmuwan-ilmuwan nuklir Republik Islam Iran. Langkah itu sebagai upaya mengajak Iran ke meja perundingan untuk membahas program pengayaan uraniumnya.
Namun, terlepas dari tekanan dari AS, justru Israel dikabarkan telah menghentikan program keji itu. Menurut laman RT.com, Minggu (2/3) sumber yang dekat dengan badan-badan intelijen Israel, Mossad menyebut operasi tersebut terlalu berbahaya untuk dilanjutkan.
BACA JUGA: WNI di Ukraina Diminta Cepat Pulang
Mossad dilaporkan memindahkan fokusnya untuk kegiatan lain. Menurut sumber-sumber keamanan, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu telah memerintahkan badan intelijen negeri Yahudi itu untuk memfokuskan upaya guna membuktikan Iran mengkhianati kesepakatan dengan negara-negara di dunia terkait program nuklirnya.
Setidaknya lima ilmuwan nuklir Iran telah tewas sejak 2007 akibat serangan bom magnetis yang dilemparkan seorang tak dikenal dengan sepeda motor.Semua pelaku yang diduga dari Israel hingga kini belum tertangkap.
BACA JUGA: Tak Menyerah pada Intimidasi
Israel memang bermaksud menggagalkan kemajuan program nuklir Iran dan menghalangi negeri Para Mullah itu menjadi negeri terbaik dan paling cemerlang di berbagai bidang. Pembunuhan terhadap program balistik nuklir Iran, Mojtaba Ahmadi, secara luas dipandang sebagai upaya untuk menggagalkan program negosiasi nuklir antara Teheran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman.
Presiden Iran Hassan Rouhani sendiri menyatakan kepada pejabat pertahanannya bahwa pemerintahannya telah menghentikan program nuklirnya karena memiliki senjata pemusnah massal adalah dosa. "Bahkan andai tidak ada NPT (perjanjian non-proliferasi nuklir) atau perjanjian lainnya, keyakinan kami, iman kita, agama dan prinsip kami memberitahu kami bukan untuk mencari senjata pemusnah massal," kata Rouhani. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Tiongkok Tuding Sparatis Xinjiang Pelaku Pembantaian di Stasiun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keji! 33 Penumpang Kereta Tewas Dibantai di Stasiun
Redaktur : Tim Redaksi