MALAYSIA menjadi negara ketiga dalam rangkaian kunjungan Obama ke Asia. Kedatangan Obama disambut hangat oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Sudah 48 tahun tidak pernah ada presiden Amerika Serikat (AS) yang berkunjung ke Malaysia. Kunjungan terakhir dilakukan Presiden AS Lyndon B. Johnson pada 1966.
Malaysia mungkin juga menjadi satu-satunya negara dalam lawatan tersebut yang tidak memiliki masalah dengan Tiongkok. Bahkan, Malaysia bisa dibilang punya hubungan baik dengan Tiongkok.
Di Negeri Jiran, Obama dijadwalkan berbicara mengenai perdagangan dan keamanan. Dia juga direncanakan berdiskusi dengan para pemimpin masyarakat serta anak muda di Malaysia. Namun, Obama tidak akan menemui para pemuka oposisi di Malaysia. Termasuk Anwar Ibrahim.
Aktivis hak asasi manusia di Malaysia sudah mendesak dan meminta Obama untuk bertemu Anwar. Mantan PM Malaysia tersebut merupakan saingan berat Najib Razak. Alih-alih bertemu Anwar, Obama malah mengirimkan penasihat keamanan nasionalnya, yaitu Susan Rice.
Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Ben Rhodes yang ikut ke Malaysia mengungkapkan, Obama biasanya memang tidak menemui pemimpin oposisi saat lawatan ke luar negeri. Tetapi, dengan mengirim Rice, Obama berarti menganggap pertemuan dengan Anwar sejatinya cukup penting.
Dalam wawancara dengan harian The Star, Obama menyatakan, pesan yang ingin disampaikan kepada Malaysia adalah AS menyambut kontribusi Malaysia yang terus bertambah di bidang keamanan dan kemakmuran. "Saya melihat kunjungan ini sebagai kesempatan untuk membentuk hubungan yang komprehensif dan membuat hubungan menjadi lebih dekat pada tahun mendatang," ujarnya.
Negara berikutnya yang dikunjungi Obama pada Senin (28/4) adalah Filipina. Negeri tersebut juga bersengketa dengan Tiongkok soal perebutan Pulau Atol yang berlokasi di Laut China Selatan. Kini Filipina menyerahkan keputusan kepemilikan pulau tersebut pada Mahkamah Internasional PBB. (AP/AFP/sha/c15/tia)
BACA JUGA: Listrik Padam di Tengah Konser, 21 Orang Penonton Tewas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja di Jerman Minta Dispensasi Selama Ajang Piala Dunia
Redaktur : Tim Redaksi