JAKARTA - Penerbitan obligasi korporasi sepanjang 2012 diprediksi didominasi sektor perbankan dan pembiayaanPrediksi ini sejalan dengan membeludaknya kebutuhan pendanaan kedua sektor tersebut
BACA JUGA: Pembebasan Rel Ganda Butuh Rp 2 T
Apalagi, investor lokal mulai lebih agresif dalam menyerap obligasi korporasi dibanding pelaku pasar asingRayendra menyebutkan, dilihat dari penawaran obligasi yang dilakukan ada yang menggunakan mekanisme obligasi berkelanjutan
BACA JUGA: Indosat Sentuh Level 50 Juta Pelanggan
Meknismenya, obligasi ditawarkan kepada investor lokalBACA JUGA: Kinerja Bappenas Dinilai Belum Optimal
Meski begitu, Rayendra belum mau menungkap identitas perusahan yang menerbitkan obligasi tersebutHanya saja, Rayendra memastikan ketiganya bergerak pada sektor perbankan dan pembiayaanKetiga manajemen memastikan optimistis surat utang itu bakal mendapat respon positif pelaku pasar meski kondisinya sedang fluktuatif"Penerbiatan obligasi itu ada yang bertahap,” imbuhnya
Pada pengujung 2011, Indopremier masih akan menyelenggarakan dua penerbitan obligasi dari dua kliennya, yakni Eximbank dan Bank Internasional Indonesia (BII)Sayang, ia bungkam sangat ditanya nilai emisi kedua perseroan tersebut.
Sementara Subham Chaudhuri, Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun depan diprediksi berada pada level 6,3 persenHal itu didorong faktor posisi fundamental Indonesia yang sangat kuat menghadapi goncangan krisis Eropa dan Amerika Serikat (AS)“Seperti negara-negara kawasan lainnya, pasar keuangan Indonesia tidak kebal terhadap goncangan eksternal, akan tetapi ekonomi Indonesia tetaplah menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat,” tukas Subham.
Merujuk data proyeksi baseline Bank Dunia disebutkan bahwa untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sendiri mencapai 6,4 persenNamun pertumbuhan pada tahun berikutnya mengalami sedikit penurunan yakni 6,3 persen(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rute Penerbangan NBA Ditawarkan ke Maskapai Lain
Redaktur : Tim Redaksi