jpnn.com - JAKARTA - Head of Individual Customer Solutions Retail Banking PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Ka Jit mengatakan, banyak nasabahnya yang masih bertanya tentang prosedur amnesti pajak maupun instrumen investasi di dalam negeri.
NISP juga sudah menerima banyak transferan dana dari perbankan di luar negeri.
BACA JUGA: Inflasi Mulai Naik, Lebih Tinggi dari Nasional
Mayoritas transferan dilakukan dalam denominasi dolar Amerika Serikat (USD). Meski belum ada nasabah NISP yang melakukan deklarasi, aliran dana masuk tersebut diduga terkait dengan program amnesti pajak.
’’Kalau sekadar balikin uang, sudah banyak nasabah kita yang transfer balik. Kita masih menghitung. Pokoknya lebih dari Rp 100 miliar,’’ kata Ka Jit di gedung NISP, Jakarta, kemarin (1/8).
BACA JUGA: Uang Muka KPR Kini Sesuai Kemampuan Pembeli
Karena besarnya potensi penerimaan dana dari amnesti pajak, OCBC NISP bertekad turut serta menjadi pintu masuk dana repatriasi amnesti pajak. Ada satu syarat yang harus dipenuhi, yakni fasilitas trustee (wali amanat).
Dua syarat lain, yakni rekening dana nasabah (RDN) dan custodian, sudah terpenuhi. ’’Agustus ini (semua syarat menjadi gateway dana repatriasi) sudah tuntas,’’ terangnya.
BACA JUGA: Lumayan, Tarif Dasar Listrik Turun
OCBC NISP optimistis bisa berperan banyak jika mendapat izin sebagai bank gateway karena memiliki kekuatan jaringan, terutama di Singapura. ’’Karena natural kita itu OCBC bagian dari OCBC group yang dimiliki OCBC Singapura. OCBC juga punya Bank of Singapura,’’ tuturnya.
Secara grup, OCBC juga memiliki layanan global, berwujud konglomerasi finansial, dan memiliki perusahaan sekuritas. ’’Pasti ada WP (wajib pajak) yang ada di Singapura ada hubungan dengan OCBC group. Jadi, untuk perputaran uangnya lebih gampang,’’ ujarnya.
Di dalam negeri, OCBC NISP juga optimistis mampu menampung dana repatriasi karena memiliki produk keuangan beragam. Bukan hanya terbatas obligasi, reksa dana, atau deposito.
’’Kami ada produk asuransi yang bisa digunakan nasabah. Karena di luar, banyak dana disimpan untuk warisan. Kita juga lagi proses RDPT (reksa dana penyertaan terbatas),’’ ulasnya. (gen/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6,3 Juta Jiwa Bergantung di Bisnis Tembakau, Negara Harus Berpihak
Redaktur : Tim Redaksi