OECD Serahkan Hasil Kajian soal Kebijakan Pemerintah

Senin, 01 November 2010 – 16:20 WIB

JAKARTA - Untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen - dan akan terus meningkat setiap tahunnya - Indonesia disebutkan bisa mencapainyaSyaratnya, bila pemerintah bisa melakukan berbagai reformasi kebijakan

BACA JUGA: Beras dan Emas jadi Penyumbang Tertinggi Inflasi

Pasalnya, selama ini dinilai bahwa kebijakan pemerintah Indonesia banyak yang tak relevan dengan target pertumbuhan yang ditetapkan.

Hal inilah yang antara lain disampaikan oleh Sekjen Organisasi Kerjasama Indonesia dan Pembangunan (OECD), Angel Gurria, saat peluncuran laporan OECD Investment Policy Review of Indonesia dan laporan OECD Economic Survey of Indonesia 2010, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (1/11)
"Untuk mengejar target pertumbuhan, ke depannya sejumlah reformasi (kebijakan) di kelembagaan perlu dilakukan," kata Angel.

Penyusunan Investment Policy Review yang dilakukan OECD sendiri, disebutkan merupakan salah satu pilar kerjasama Indonesia-OECD yang dikomandoi oleh Kementerian Keuangan dan kementerian bidang perekonomian

BACA JUGA: MCL Perpanjang MoA dengan PT PLN dan PKG

Penyusunan laporan ini melibatkan 25 institusi, baik dari pemerintah, akademisi, maupun swasta
Ada delapan area kebijakan yang di-review, yakni mulai dari trend kebijakan investasi, kebijakan investasi, promosi dan fasilitas investasi, kebijakan kompetisi, perkembangan infrastruktur, perkembangan sektor finansial, hingga tata kelola sektor publik, dan aspek lain dari kerangka kebijakan untuk investasi.

"Ini sudah laporan kedua yang dilakukan EOCD, sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2008

BACA JUGA: Tak Efisien, Kebijakan Subsidi Diusulkan Dihapus

Laporan ini mencakup empat isu pokok yang dihadapi Indonesia, yakni pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, subsidi energi, infrastruktur, dan kebijakan sosial," kata Menkeu Agus Martowardojo.

Adapun beberapa rekomendasi OECD di tahun 2010 terkait kebijakan investasi di Indonesia, adalah dengan peningkatan upaya kepastian penegakan hukum dan kebijakan investasi, mengurangi hambatan pada investasi asing, serta mengembangkan kebijakan untuk memfasilitasiSelain itu, OECD menilai kerangka ekonomi makro Indonesia selama kurun waktu 2009-2010 terus meningkat, dengan peningkatan investasi di bidang infrastruktur dinilai akan mengatasi hambatan terhadap pertumbuhan yang lebih cepat.

Rekomendasi OECD terakhir adalah dalam hal jaring pengaman sosial yang luas, juga pendidikan serta pelayanan kesehatan bermutu tinggi, yang disebut akan mendukung pertumbuhan secara menyeluruh"Ini memang sifatnya hanya hasil kajian sajaNamun ada beberapa rekomendasi yang bagus dan jadi perhatian kitaHanya saja, hasil kajian ini sifatnya tidak mengikat apapun kebijakan dalam negeri kita," ujar Menko Perekonomian, Hatta Radjasa pula, saat dimintai tanggapannya mengenai laporan itu(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana tak Pengaruhi Dunia Investasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler